Thomas menduga rekaman CCTV yang beredar merupakan peristiwa di luar Indonesia, sebab waktu yang ditunjukan dalam rekaman tersebut tidak menunjukkan wilayah.
Dijelaskan Thomas, sampah antariksa pernah jatuh dari langit di Lampung pada 1988. Kemudian, kejadian yang sama juga terjadi di Bengkulu pada 2003.
"Semua wilayah yang dilalui orbit sampah antariksa bisa saja kejatuhan sampah antariksa," jelasnya.
Baca juga: Kajian Perubahan Iklim BRIN: Sumatera Terancam Kekeringan Tahun 2050
Sedangkan pada video yang yang diunggah akun instagram @oki_okut_info, Thomas menyebutkan kondisinya tidak terlalu jelas, sehingga belum bisa memastikan kebenarannya.
"Video pertama jelas pecahan sampah antariksa. Video kedua tidak jelas objek apa," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, M Iqbal Alisyahbana pun mengaku belum mendapatkan laporan terkait adanya meteor jatuh di Muba dan OKI.
"Keterangan dari camat dan BPBD setempat tidak ada meteor yang jatuh pada hari tersebut. Bahkan, wilayah titik persisnya juga belum tahu dimana," ujarnya singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.