Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeroyok 2 Staf Puskesmas, Dokter di NTT Lapor Polisi

Kompas.com - 10/06/2024, 19:45 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Akibatnya, Everd mengalami luka robek dan mengeluarkan banyak darah. Panik, Febian dan Everd mundur dari lokasi kejadian sekitar tiga meter.

Setelah kejadian itu, Everd berjalan menuju Puskesmas Lelogama hendak mencari bantuan agar diantarkan ke Polsek Amfoang Selatan untuk membuat laporan polisi.

Baca juga: Keroyok Pelajar SMK, 9 Orang di Ungaran Ditangkap Polisi

Namun sejumlah tenaga kesehatan takut dan tak berani membawanya ke kantor polisi karena para pelaku terus memantaunya. Akhirnya Everd memutuskan pergi ke rumah warga bernama Andre Lim.

Selanjutnya, warga setempat, Yan Totos, mengantarnya ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian tersebut.

Laporan itu teregistrasi dalam LP/B/06/V/2024/Sektor Amfoang Selatan/Polres Kupang/Polda NTT.

"Saya sudah habis buat laporan polisi dan mendapat visum tetapi sudah hampir tiga minggu ini para pelaku belum juga ditangkap," kata dia.

Everd juga sudah membuat kronologi kejadian dan melaporkan ke Penjabat Bupati Kupang.

Dihubungi terpisah, Kepala Polsek Amfoang Selatan Inspektur Polisi Satu (Iptu) Laurensius Daton menjelaskan dalam kasus itu terdapat dua laporan polisi.

Febien dan Alfred juga mendatangi Polsek Amfoang Selatan dan melaporkan Everd sebagai pelaku penganiayaan.

Baca juga: Keroyok Pemuda hingga Tewas, Pesilat di Gresik: Saya Ikut Teman-teman...

"Keterangan dokter (Everd) sesuai versinya dan kedua pegawai puskesmas (Febien dan Alfred) juga melaporkan sesuai versi mereka. Jadi mereka sudah kita ambil keterangannya," kata Laurensius.

"Jadi pastinya pasalnya akan berbeda. Dokter juga akan diproses. Nanti habis gelar perkara baru kita maju tahap penyidikan dan akan ditetapkan tersangkanya dengan pasal yang berbeda," sambungnya.

Selain itu, lanjut dia, penyidik unit Reskrim sudah mengambil hasil visum dari dua laporan berbeda itu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang dan dalam waktu dekat akan ada gelar perkara di Satuan Reskrim Polres Kupang.

"Kami juga sudah berikan SP2HP (surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan) kepada dokter dan pengacaranya," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com