Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.000 Anak Berisiko Stunting, Pemkot Solo Anggarakan Rp 6 Miliar

Kompas.com - 07/06/2024, 16:20 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sebanyak 5.000 anak di Solo, Jawa Tengah, berisiko stunting.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat malnutrisi, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial pada 1.000 hari pertama umur anak.

"Kalau kita lihat betul yang berisiko stunting itu hampir 5.000 anak," kata Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (7/6/2024).

Teguh mengatakan, dari 5.000 anak berisiko stunting tersebut, 1.000 anak di antaranya sudah mendapatkan penanganan.

Baca juga: Alasan Hewan Kurban dari Luar Daerah Masuk Solo Wajib Sertakan SKKH

Mereka mendapatkan makanan berupa gizi tambahan untuk meningkatkan tumbuh kembang agar terhindar dari stunting.

Teguh menyampaikan, penanganan 1.000 anak berisiko stunting ini telah dimulai sejak Mei dengan diberikan makanan gizi tambahan.

"1.000 anak yang ditangani itu diberi gizi tambahan sepanjang empat bulan ke depan," ungkap dia.

Di sisi lain, kata Teguh, pemkot juga akan melihat perkembangan 4.000 anak berisiko stunting yang belum mendapat intervensi pemerintah.

Pada Juni ini, pemkot melakukan penimbangan pada seluruh bayi di Solo, terutama di bawah dua tahun.

"Jadi, yang 4.000 itu apakah stagnan, apakah ada peningkatan, atau bahkan makin stunting. Bagi yang 1.000 yang sudah diintervensi peningkatannya signifikan tidak. Itulah yang baru kita kaji," kata dia.

Teguh menyarankan, keluarga yang mempunyai anak di bawah dua tahun untuk membuat daftar menu yang sesuai agar terhindar dari stunting.

"Kami sarankan keluarga yang punya anak baduta mulai lahir menjelang dua tahun diberi daftar menu yang sesuai. Supaya mereka perkembangannya lebih baik," terang Teguh.

Baca juga: Pilkada Solo 2024, PDI-P, dan Ketidakpastian Rekomendasi DPP...

Diungkapkan Teguh, stunting pada anak disebabkan karena banyak faktor. Di antaranya pernikahan dini, lingkungan, dan kemiskinan.

Untuk penanganan itu, pemkot menganggarkan Rp 6 miliar.

Dana itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta hibah dari Uni Emirat Arab (UEA).

Di samping itu, pemkot juga melibatkan 15 organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menuntaskan kasus stunting di Solo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com