Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan "Cleaning Service" RSUD Nunukan Mogok Masal

Kompas.com - 03/06/2024, 19:56 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Puluhan tenaga cleaning service (CS) di RSUD Nunukan, Kalimantan Utara, mogok lantaran gaji mereka belum terbayar selama tiga bulan.

Aksi mogok digelar sejak Sabtu (1/6/2024).

Imbasnya, sampah di RSUD menumpuk dan menciptakan pemandangan tak sedap.

"Managemen pada Minggu 2 Juni 2024 kemarin gotong royong membersihkan sampah yang menumpuk. Kita juga tidak bisa apa-apa, karena CS berhak menuntut upah yang menjadi haknya," ujar Sekretris RSUD Nunukan, Muhammad Saleh, saat dihubungi, Senin (3/6/2024).

Baca juga: Oknum ASN Disdukcapil Nunukan Tersangka Pelecehan Seksual Gadis Pemohon KTP Minta Penangguhan Penahanan

Saleh mengatakan, total ada sekitar 60 CS di RSUD Nunukan. CS yang melakukan aksi mogok kerja disebut lebih dari 50 persen.

Para CS, merupakan tenaga kerja lepas/outsorching yang dipekerjakan RSUD Nunukan di bawah tanggung jawab CV Zain.

"Kita di RSUD tidak bisa menutupi fakta bahwa RSUD juga banyak utang. Sehingga masalah pembayaran upah para CS tidak bisa kita bayarkan semua. Kita hanya mampu bayarkan sebagian, melihat besaran pemasukan kas RSUD perbulannya," kata Saleh.

Sejak aksi mogok dilakukan para CS, managemen RSUD Nunukan terus berupaya melakukan mediasi dan koordinasi dengan CV Zain.

Setelah melalui perundingan, terjadi kesepakatan CV Zain bersedia menanggung lebih dulu upah para CS.

Baca juga: Penyelundupan 7 Kg Sabu Asal Malaysia Digagalkan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, 2 Orang Ditangkap

"Dan mulai hari ini, para CS sudah aktif kerja. Perusahaan CV Zain yang menalangi dulu, nanti hitung-hitungannya dengan RSUD," ujar Saleh.

Saleh juga meminta maaf kepada para CS karena kemampuan keuangan RSUD Nunukan tidak mampu untuk langsung memberikan gaji penuh dalam setiap bulannya kepada seluruh CS.

"Kita tidak pernah berharap hal seperti ini terjadi. Tapi, sekali lagi, kemampuan keuangan RSUD Nunukan terbatas," kata Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com