Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahasiswa Dikejar oleh Bupati Halmahera Utara Pakai Parang Saat Demonstrasi, Akan Lapor ke Polisi

Kompas.com - 03/06/2024, 16:52 WIB
Pythag Kurniati

Editor

HALMAHERA UTARA, KOMPAS.com- Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo Johan Rivaldo Djini mengungkap detik-detik saat Bupati Halmahera Utara Frans Manery membubarkan dan mengejar demonstran sambil membawa parang.

Peristiwa tersebut terjadi saat sejumlah mahasiswa berunjuk rasa memprotes soal pertunjukan di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Halmahera Utara dan beberapa persoalan lainnya.

Baca juga: Bupati Halmahera Utara Kejar dan Bubarkan Demonstran Pakai Parang

"Kami pada waktu itu, bersepakat untuk menentukan beberapa poin penting yang akan kami sampaikan pada pemerintah, karena tanggal 31 Mei bertepatan dengan ulang tahun halmahera utara yang ke-21 tahun, makanya kami merefleksikan itu," ungkap Johan, Minggu (2/6/2024), seperti dikutip dari Kompas TV.

Massa aksi kemudian menuju ke kantor bupati dan bergerak dari Universitas Halmahera.

"Kami mendapatkan informasi hari itu juga pemerintah dan DPRD melakukan rapat paripurna di Kantor DPRD Halmahera Utara, kami pikir itu adalah kesempatan yang baik untuk menyisipkan poin tuntutan kami," kata dia.

Baca juga: Pala, Primadona Rempah Halmahera Utara (Bagian 3)

Namun saat mahasiswa menyampaikan orasi, tiba-tiba bupati dan ketua DPRD keluar dari ruangan rapat paripurna.

"Mereka sudah melihat massa aksi, namun mereka tidak mau memanggil dan memfasilitasi kami sehingga tuntutan kami bisa diakomodir," paparnya.

Bupati Frans tiba-tiba justru mengejar para demonstran sambil membawa parang untuk membubarkan aksi tersebut.

Baca juga: Pedagang di Alun-alun Halmahera Utara Diduga Ditarik Pungli Rp 500.000 Per Bulan, Kejari Selidiki

Akan lapor ke polisi

Johan mengungkapkan, tindakan bupati tersebut adalah pelanggaran hukum.

Mahasiswa pun akan melaporkan bupati ke Polres Halmahera Utara.

"Kami merasa ini pelanggaran hukum jadi kami akan laporkan kejadian ini ke polisi. Untuk progres pelaporan sudah final dan besok kami akan masukkan laporan resmi ke polres (Halmahera Utara)," kata dia.

Menurut Johan, tindakan keras bupati bukan sekali terjadi.

"Sikap begini bukan baru kali ini, berapa bulan lalu pernah teman-teman mahasiswa juga dihalangi dengan cara seperti itu. Pak bupati menggunakan kayu dan bersuara keras," akunya.

Baca juga: Mahasiswa di Halmahera Utara Disiksa 4 Polisi dan Dipaksa Minta Maaf ke Anjing gara-gara Status WhatsApp

Penjelasan Bupati

Sementara Bupati Halmagera Utara Frans Manery mengungkap bahwa dirinya sudah berupaya menegur para mahasiswa sebelum mengejar mereka sambil membawa parang.

"Massa aksi sudah meletakkan mobil dan berorasi di situ untuk mengusir tamu yang kami undang seakan tidak boleh melakukan pertunjukan," kata bupati, dikutip dari Kompas TV.

Bupati mengklaim dirinya hanya ingin melindungi tamu.

"Saya tegur baik-baik adik-adik sebaiknya pulang tapi mereka menantang saya, keuangan daerah seperti ini kenapa harus buang-buang uang, saya bilang ini kan hiburan tetap mereka melakukan orasi sementara kami harus melindungi tamu kami," katanya lagi.

Sumber: Kompas TV


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com