Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

Kompas.com - 01/06/2024, 11:02 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah (Pemkot) Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang akan melaksanakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di 1.097 pos pelayanan terpadu (posyandu) di seluruh kota.

Program tersebut berlangsung mulai Sabtu (1/6/2024) hingga Minggu (30/6/2024), dengan target mengukur dan menginput data pertumbuhan 85.474 bayi bawah lima tahun (balita) ke dalam aplikasi Sistem Informasi Pendataan (SiData) dan elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).

Seluruh balita di setiap kelurahan akan menjalani pengukuran berat badan, panjang atau tinggi badan. Pengukuran ini bertujuan memastikan 100 persen balita terdata dengan baik.

Pelaksana Harian (Plh) Dinkes Kota Tangerang Mugiya Wardhany menjelaskan bahwa ada 11 program spesifik dan sensitif untuk menurunkan stunting di Kota Tangerang.

Baca juga: Semua Rencana Telah Dijalankan, Pemkab Blora Optimistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

“Program spesifik pertama, yaitu skrining anemia. Program ini melibatkan pemeriksaan kadar hemoglobin untuk remaja putri sebelum hamil, termasuk siswi kelas VII dan X,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (1/6/2024).

Kedua, konsumsi tablet tambah darah (TTD) untuk remaja putri. Program ini dilaksanakan dengan memberikan TTD setiap minggu di sekolah bagi remaja putri sebelum hamil.

Ketiga, pemeriksaan kehamilan. Ibu hamil akan menjalani antenatal care (ANC) sebanyak enam kali, dua di antaranya dengan dokter, termasuk penggunaan ultrasonografi (USG) .

Keempat, konsumsi TTD untuk ibu hamil. Program ini memastikan ibu hamil menerima minimal 90 tablet TTD selama kehamilan,” imbuh Mugiya.

Baca juga: Morning Sickness Terjadi pada Usia Kehamilan Berapa Bulan?

Kelima, pemberian makanan tambahan bagi ibu kekurangan energi kronis (KEK). Ibu hamil dengan kondisi KEK akan mendapatkan makanan tambahan.

Keenam, pemantauan tumbuh kembang. Balita akan diukur panjang badan dan dipantau perkembangannya di posyandu setiap bulan.

Pemerintah (Pemkot) Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang akan melaksanakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di 1.097 pos pelayanan terpadu (posyandu) di seluruh kota.
DOK. Humas Pemkot Tangerang Pemerintah (Pemkot) Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang akan melaksanakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di 1.097 pos pelayanan terpadu (posyandu) di seluruh kota.

“Program ketujuh, air susu ibu (ASI) eksklusif. Bayi akan mendapatkan ASI eksklusif sejak lahir hingga usia enam bulan,” jelas Mugiya.

Selanjutnya, pemberian makanan tambahan. Balita usia 12-32 bulan akan mendapatkan protein hewani seperti telur.

Baca juga: Resep Bolu Gulung Pandan 5 Telur, Harum dan Lembut Teksturnya

Program lainnya adalah tata laksana balita dengan masalah gizi. Balita dengan gizi kurang akan dirujuk dari posyandu ke puskesmas, sementara balita dengan gizi buruk akan mendapatkan penanganan khusus dan dirujuk ke rumah sakit.

Program spesifik terakhir adalah peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi. Balita akan menerima pelayanan imunisasi rutin, kampanye bulan imunisasi dasar, serta tiga imunisasi tambahan, yaitu pneumococcal conjugate vaccine (PCV), rotavirus, dan infeksi human papillomavirus (HPV) untuk mencegah pneumonia dan diare.

“Sementara untuk program sensitif, yaitu edukasi remaja putri, ibu hamil, dan keluarga balita. Program ini memberikan edukasi bagi remaja putri, ibu hamil, balita, dan masyarakat umum sebelum dan setelah kelahiran anak,” tutur Mugiya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com