Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Cula di Pasar Gelap Internasional, Pemburu Bunuh 26 Badak di TNUK

Kompas.com - 30/05/2024, 17:33 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten, Irjen Pol Abdul Karim menyebut, sebanyak  13 pelaku perburuan badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandeglang ditangkap.

Abdul menduga pemburu tersebut sudah membunuh 26 ekor badak jawa, lalu mengambil culanya untuk dijual di pasar gelap internasional.

"Total badak (yang mati diburu) ada 26, pelakunya ada 13," kata Abdul Karim kepada wartawan di Mapolda Banten Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, Kota Serang, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: Bunuh Badak dan Jual Culanya, Warga Pandeglang Dituntut 5 Tahun Penjara

Diungkapkam Abdul, 13 pelaku yang ditangkap berasal dari dua jaringan yang dipimpin Suhendi dan Suhar.

Selain menangkap pemburu, Polda Banten mengamankan hasil perburuan berupa cula badak yang dijual ke China.

"Itu jaringan Suhar ada 5 orang dan jaringan Nendi itu ada 8 orang. Jadi, totalnya 13 orang," sebut Abdul.

Baca juga: Tangisan Tersangka Perburuan Badak: Aku Tobat, Ibu...

Abdul menjelaskan, jumlah pasti badak yang mati diburu diketahui berdasarkan keterangan para tersangka. Namun, secara pasti jumlahnya masih didalami karena harus ke lapangan dan ada bukti tulang belulangnya.

"Ini masih belum kita ketahui berapa jumlahnya, ini hanya hasil keterangan saja. Tapi kita belum tahu fakta yang ada di lapangan, tulang badak dan sebagainya, karena kita susah menentukan, artinya dari pengakuan, dan pengakuan ini belum tau juga fakta di lapangan bagaimana," ujar Abdul.

Sehingga, kata Abdul, jumlah badak yang diburu bisa lebih dari 26 ekor atau justru kurang dari itu.

"Untuk jumlahnya masih simpang siur, bisa lebih ya bisa kurang karena pengakuan itu belum tentu fakta yang ditemukan di lapangan. Jumlah tepatnya belum kita ketahui," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com