Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Narsum di Rakerkesda Banten, Pj Walkot Nurdin Bagikan Strategi Kebijakan Kesehatan

Kompas.com - 30/05/2024, 14:05 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penjabat (Pj) Wali Kota (Walkot) Tangerang Nurdin Nurdin membeberkan sejumlah program kesehatan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

Salah satunya adalah fasilitas kesehatan gratis untuk masyarakat. Hal ini pun dipertegas dengan capaian Universal Health Coverage (UHC) Kota Tangerangc yang mencapai 99,8 persen dan tertinggi se-Banten.

"Pemkot tentunya berkomitmen agar seluruh masyarakat dapat ter-cover asuransi kesehatan dengan memaksimalkan dan menyinkronkan asuransi-asuransi yang sudah ada,” ucap Nurdin melalui keterangan persnya, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: Walkot SHJW Berikan Masukan Saat Dampingi Pj Nurdin Tinjau Berbagai Fasos dan Fasum

Hal tersebut dikatakan Nurdin saat menghadiri  Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Tingkat Provinsi Banten Tahun 2024 di Hotel Great Western Resort, Kota Tangerang, Rabu (29/5/2024).

Pada raker yang dibuka langsung oleh Pj Gubernur Banten Al Muktabar tersebut, Nurdin didaulat sebagai salah satu narasumber (narsum) dalam diskusi panel tentang strategi kebijakan kesehatan bersama dengan tujuh kepala daerah se-Provinsi Banten.

Nurdin menjelaskan tentang sinkronisasi asuransi. Misalnya asuransi dari para pekerja penerima upah, mengingat Kota Tangerang adalah Kota Seribu Industri dan Sejuta Jasa, sehingga sebagian besar pekerja sudah ter-cover.

Sesi foto bersama pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Tingkat Provinsi Banten Tahun 2024 di Hotel Great Western Resort, Kota Tangerang, Rabu (29/5/2024).DOK. Humas Pemkot Tangerang Sesi foto bersama pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Tingkat Provinsi Banten Tahun 2024 di Hotel Great Western Resort, Kota Tangerang, Rabu (29/5/2024).

“Nah, tinggal para pekerja bukan penerima upah yang asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatannya di-cover oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), termasuk juga pekerja penerima upah yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), itu nanti otomatis preminya akan dibayarkan oleh Pemkot," imbuhnya.

Lebih lanjut, Nurdin mengungkapkan, peran para kader kesehatan di Kota Tangerang merupakan kunci dalam mewujudkan capaian UHC yang hampir 100 persen tersebut.

"Kami juga terus upayakan melalui dukungan para kader kesehatan untuk memastikan agar mereka tergabung sebagai penerima manfaat dari BPJS Kesehatan ini,” tutur Nurdin.

Baca juga: Pemkot Tangerang MoU dengan Bulog, Pj Nurdin: Perkuat Ketahanan Pangan dan Perekonomian Lokal

Nurdin melanjutkan, pihaknya bahkan sudah menyiapkan anggaran bagi para kelompok rentan yang bukan pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kota Tangerang, agar seluruhnya dapat ter-cover dalam layanan kesehatan gratis di Kota Tangerang.

Selain itu, Nurdin turut membeberkan strategi pelayanan kesehatan di Kota Tangerang agar semakin menjangkau ke seluruh lini serta siklus hidup masyarakat.

"Tentunya kolaborasi dengan semua pihak termasuk swasta melalui skema Public Private Mix yang merupakan strategi kolaboratif dengan melibatkan rumah sakit swasta untuk melayani masyarakat baik untuk pemeriksaan maupun pengobatan,” ujarnya.

“Kemudian, redistribusi fasilitas sosial (fasos), fasilitas umum (fasum), serta pos pelayanan terpadu (posyandu) sebagai bentuk implementasi dan penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) agar layanan kesehatan semakin dapat terjangkau dan menjangkau semua kelompok umur," tambah Nurdin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com