Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon Berakhir Damai, Pelaku Tanda Tangani Surat Pernyataan

Kompas.com - 30/05/2024, 12:00 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus perundungan yang menimpa seorang siswi SD di Kota Ambon, Maluku diselesaikan secara damai.

Kasus yang menghebohkan warga di Ambon itu diselesaikan secara kekeluargaan setelah pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ambon bersama pihak sekolah mempertemukan orangtua korban dan orangtua pelaku perundungan pada Rabu (29/5/2024).

Pertemuan yang berlangsung di SD 91 Waiheru  Ambon itu juga dihadiri korban dan pelaku perundungan serta aparat polsek setempat.

Baca juga: Pelaku Perundungan Siswi SD di Ambon Ternyata Cucu Kepsek, Tidak Pernah Berperilaku Aneh

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ambon Ferdinand Tasso mengatakan, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

"Permasalahannya sudah diselesaikan secara kekeluargaan," kata  Ferdinand Tasso kepada Kompas.com, Kamis (30/5/2024).

"Semuanya hadir dari keluarga pihak korban dan keluarga pelaku maupun pihak sekolah turut memfasilitasi penyelesaiannya," ujarnya.

Ferdinand mengungkapkan, dalam pertemuan itu pelaku perundungan ikut menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

"Iya tanda tangan surat pernyataan," sebutnya.

Baca juga: Perundungan Siswi SD di Ambon, Kepsek Harap Tak Terulang Lagi Usai Didamaikan

Untuk mencegah terjadinya kasus serupa terulang, Ferdinand mengaku telah meminta pihak sekolah melakukan sosialisasi kepada para siswa dan juga orangtua murid.

"Sebenarnya saya sudah sampaikan kemarin di sekolah itu untuk segera lakukan sosialisasi berulang guna pencegahan kekerasan di sekolah dan rencananya sekolah akan memulai sosialisasi pada minggu depan," ungkapnya.

Kepala SD 91 Waiheru Komala Mumin juga mengakui bahwa setelah ini pihaknya akan segera menggelar sosialisasi antiperundungan dan kekerasan anak di sekolah.

"Saya sudah bilang ke perwakilan dinas akan melakukan sosialisasi itu untuk mencegah terjadinya kasus berulang kembali," ungkapnya.

Baca juga: Siswi SD di Ambon Dirundung Kakak Kelas, Kepsek: Saya Pingsan Lihat Videonya

Sebelumnya, seorang siswi kelas 5 SD 91 Waiheru Ambon berinisial KK di-bully hingga dianiaya oleh kakak kelasnya sendiri, KS, di ruang kelas pada Selasa (28/5/2024).

Selain mengintimidasi dan menganiaya korban, pelaku juga mengancam membunuh korban.

Aksi perundungan itu viral setelah videonya beredar luas di media sosial Whatsapp grup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com