Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Kecelakaan Bus "Study Tour" asal Malang, Sopir Tersangka dan Tak Ada Upaya Pengereman

Kompas.com - 25/05/2024, 11:00 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Tidak ada upaya pengereman

Selain menetapkan tersangka, Arifin juga mengungkapkan hasil pemeriksaan maraton oleh kepolisian terkait penyebab kecelakaan di kilometer 695+400 Jalur A Tol Jombang-Mojokerto, Selasa malam lalu.

Ternyata, lanjut Arifin, tidak ada upaya pengereman yang dilakukan pengemudi bus sesaat sebelum menabrak bagian belakang truk pengangkut gerabah.

Awalnya, kata dia, polisi menemukan jejak pengereman sepanjang 69,2 meter dan menduga jika jejak tersebut merupakan bekas pengereman bus sebelum menabrak.

Namun, berdasarkan pemeriksaan kamera pemantau atau CCTV dan analisis dari tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur, serta keterangan saksi lapangan dan saksi ahli, ditemukan kesimpulan berbeda.

“Bahwa bekas rem sepanjang 69,2 meter yang kemarin kita temukan, ternyata bukan merupakan bekas pengereman dari bus, melainkan bekas rem truk yang ada di belakang,” kata Arifin.

Dia memastikan, bahwa tidak ada upaya pengereman yang dilakukan pengemudi bus. Sedangkan kendaraan yang dikemudikan, dalam kondisi baik dan layak untuk digunakan.

Hal itu juga diperkuat dengan bukti dan keterangan saksi jika bus yang mengalami kecelakaan tersebut telah diperiksa dan diuji kelayakannya, pada hari yang sama sebelum berangkat membawa rombongan study tour ke Yogyakarta.

“Dalam hal ini tidak ada pengereman sama sekali yang dilakukan pengemudi bus. Namun, berdasarkan pengecekan dari ahli, untuk rem kendaraan, KIR dan segala macam, masih berlaku dan masih berfungsi,” lanjut dia.

Kecepatan tinggi

Arifin mengatakan, bus pariwisata yang dikemudikan Yanto melaju dengan kecepatan di atas batas maksimal, yakni 100 hingga 110 kilometer per jam.

“Untuk kecepatan, kesalahannya adalah over speed. Dari GPS diketahui kecepatannya 108 kilometer per jam, sedangkan hasil dari TAA kecepatan memang sudah over dari 100 hingga 110 kilometer per jam,” ujar dia.

Baca juga: Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Ditambahkan, saat mengemudi, sopir bus dalam kondisi mengantuk dan sempat tertidur sesaat sebelum bus dikemudikannya menabrak bagian belakang truk pengangkut gerabah.

Hal itu, kata Arifin, diperkuat dengan pengakuan pengemudi bus yang menyatakan baru tersadar jika bus yang dikemudikannya telah menabrak dan menempel pada bagian belakang truk.

Sementara, menurut keterangan sopir truk pengangkut gerabah, kata Arifin, menyatakan tidak menerima sinyal akan didahului oleh kendaraan lain, namun tiba-tiba kendaraan yang dikemudikan olehnya tertabrak kendaraan lain dari belakang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Data Pemkot Semarang Diduga Bocor, Ini Kata Dinas Kominfo

Viral, Data Pemkot Semarang Diduga Bocor, Ini Kata Dinas Kominfo

Regional
Merawat Cerita Pesisir Demak Lewat Tari, Penciptaan dan Penerang Kegelapan

Merawat Cerita Pesisir Demak Lewat Tari, Penciptaan dan Penerang Kegelapan

Regional
21 Jemaah Haji Debarkasi Solo Sakit di Makkah, Umumnya Alami Gangguan Paru-paru dan Efek Armuzna

21 Jemaah Haji Debarkasi Solo Sakit di Makkah, Umumnya Alami Gangguan Paru-paru dan Efek Armuzna

Regional
Masuk 5 Besar, Bawaslu Semarang Ajak ASN Netral di Pilkada 2024

Masuk 5 Besar, Bawaslu Semarang Ajak ASN Netral di Pilkada 2024

Regional
Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Regional
Polisi Buka Kronologi Pembunuhan Berlatar Ejekan Mandul di Lampung

Polisi Buka Kronologi Pembunuhan Berlatar Ejekan Mandul di Lampung

Regional
Tergiur Rp 2,5 Juta, Warga Solo Nekat Jadi Kurir Narkoba di Semarang

Tergiur Rp 2,5 Juta, Warga Solo Nekat Jadi Kurir Narkoba di Semarang

Regional
Coklit Perdana di Perbatasan Malaysia, KPU Nunukan Bidik 468 Pemilih di Pulau Sebatik

Coklit Perdana di Perbatasan Malaysia, KPU Nunukan Bidik 468 Pemilih di Pulau Sebatik

Regional
Gangguan Teknis Pesawat dan Penerbangan Penuh, Pemulangan Jemaah Haji Kloter 6 Solo Telat 6 Jam

Gangguan Teknis Pesawat dan Penerbangan Penuh, Pemulangan Jemaah Haji Kloter 6 Solo Telat 6 Jam

Regional
Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut Keramba Ikan di Waduk Wadaslintang

Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut Keramba Ikan di Waduk Wadaslintang

Regional
Berdalih Sakit Hati Diejek Mandul, Pria di Lampung Bunuh Tetangga

Berdalih Sakit Hati Diejek Mandul, Pria di Lampung Bunuh Tetangga

Regional
Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Regional
15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Regional
Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com