Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AC Tak Berfungsi, Pesawat Garuda Angkut Jemaah Haji Makassar "Delay" 6 Jam

Kompas.com - 24/05/2024, 14:55 WIB
Darsil Yahya M.,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.com - Rombongan calon jemaah haji (CJH) Kloter 15 Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengalami delay atau keterlambatan pemberangkatan ke Tanah Suci hingga 6 jam.

Kloter 15 berjumlah 450 jemaah terdiri dari Kota Makasaar 28 jemaah, Kabupaten Bantaeng 207 jemaah, Provinsi Maluku Utara 206 jemaah serta 9 orang petugas haji.

Kabid Penyelanggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail mengaku menerima laporan pesawat Garuda Boeing 747-400 ER yang membawa rombongan kloter 15 mengalami delay.

Baca juga: Karyawan Pabrik Mi Instan di Makassar Tewas, Terjebak di Mesin Pengaduk Bumbu

Padahal, jika sesuai jadwal, pesawat take off dari Bandara Sultah Hasanuddin Makassar pada Jumat (24/5/2024) pukul 01.00 Wita.

"Dari laporan yang kami terima dan melihat langsung di lapangan, kloter 15 ini delay sampai 6 jam," ucap Ikbal, kepada awak media di Media Center Asrama Haji Sudiang Makassar, Jumat (24/5/2024).

Ikbal menyebut, pesawat Garuda Boeing 747-400 ER yang akan menerbangkan kloter 15 ini terlambat sekitar 1 jam 20 menit tiba dari Madinah, Arab Saudi.

"Saat jemaah haji boarding kurang lebih 14 bus naik ke pesawat, pada saat itu pilot menyampaikan bahwa ada masalah pendinginan. Ada masalah AC yang tidak aktif atau tidak menyala," ujar dia.

Sehingga, kata Ikbal, rombongan jemaah kloter 15 Embarkasi Makassar diminta turun dari pesawat karena akan dilakukan perbaikan dan penggantian alat AC yang rusak.

"Proses perbaikan, penggantian alat AC itu kurang lebih 3 jam. Setelah perbaikan telah selesai, proses boarding kembali dilakukan pada pukul 05.10 Wita," beber dia.

Baca juga: Cerita Fatmawati, Rela Resign Sales Mobil demi Jadi Petugas di Asrama Haji Sudiang Makassar

Ikbal mengungkapkan, akibat insiden itu sebagian jemaah merasa kurang nyaman, sehingga ia dan bersama Kakanwil Maluku Utara dan Kabag Tata Usaha Maluku Utara dan Kabid Haji Maluku Utara meninjau langsung ke Bandara Sulatan Hasanuddin.

"Makanya kami melakukan pendekatan persuasif kepada jemaah kurang lebih 40 orang untuk tetap melanjutkan perjalanannya ke Saudi," ungkap dia.

 

Dia juga mengatakan, selama pesawat delay, jemaah sudah berada di dalam pesawat namun mereka meminta kembali ke bus karena kepanasan.

"Kurang lebih 1 jam mereka di pesawat, karena tidak merasa nyaman karena tidak nyala AC, maka mereka minta turun dan menunggu di bandara. Setelah AC bagus, baru naik kembali," ujar dia.

Setelah itu, lanjut Ikbal, pada pukul 06.35 Wita, pesawat Garuda yang membawa jemaah haji kloter 15 sudah push pack dan kemudian sekitar pukul 07.00 Wita take off dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Usai pesawat take off, Ikbal mengaku langsung meminta kepada pihak maskapai Garuda untuk membuat laporan rilis terkait kejadian tersebut.

Baca juga: Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

"Alhamdulillah, tadi pukul 10.00 Wita, kami sudah menerima (penjelasan dari pihak maskapai Garuda) yang pada intinya apa yang terjadi pada pesawat kloter 15 tidak ada yang menginginkan," ujar dia.

"Tetapi, itulah ikhtiar kita semua panitia, ikhtiar (maskapai) Garuda bagaimana melayani dengan baik, tetapi semua ada ditangan Allah SWT. Itu juga kami sampaikan ke jemaah," tambah dia.

Ikbal juga menyampaikan kepada para jemaah kloter 15 bahwa, pemerintah melakukan pelayanan yang terbaik.

"Ini sebagai bahan evaluasi lagi ke depan bagi pihak Garuda untuk memperbaiki layanannya kepada jemaah haji," ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Regional
Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Regional
Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Regional
Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Regional
Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Regional
Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Regional
Sejarah Kabupaten Semarang

Sejarah Kabupaten Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com