Ia pun melihat adanya kesenjangan antara permintaan dan suplai. Hal ini menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis fesyen muslim.
“Saya berpesan, serap ilmu dari pengajar sebanyak-banyaknya untuk bekerja atau berwirausaha. Untuk bisa berprestasi, dibutuhkan jiwa yang kuat untuk berdiri di depan,” jelas Linda.
Dalam enam bulan pertama, segala aktivitas Buttonscarves dilakukannya sendiri. Demi membuat produk dan melayani penjualan, Linda mengorbankan waktu dan tenaganya pun membagi peran sebagai seorang ibu pada 2016.
Dari modal yang ia tabung saat bekerja, Buttonscarves lahir dari ruang kecil. Kini, gaungnya mendunia.
Buttonscarves hadir dalam ragam pameran fesyen di Jakarta, Dubai, New York, hingga Paris Fashion Week. Kini, Buttonscarves Store telah hadir di hampir seluruh Indonesia dan Malaysia.
Dalam perjalanan delapan tahun bisnisnya, ia turut berinovasi dengan membangun komunitas bernama The BS Lady.
Linda berupaya menanamkan nilai kebaikan yang hubungannya tercermin. Dari situ, mereka membuat gerakan-gerakan baru, kebaikan pun menyebar.
Baca juga: Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla
Bagi Linda, inovasi merupakan kunci untuk membuka berbagai kesempatan dan peluang yang akan datang. Menjadi berbeda adalah jalan yang ia pilih dalam Buttonscarves.
“80 persen tim Buttonscarves adalah perempuan. Kami juga bangun komunitas The BS Lady. Kami tawarkan bahwa BS bukan sekedar produk namun inovasi berbeda. Dan menjadi berbeda adalah pilihan. Ini sekaligus tantangan bagi saya, perempuan memimpin bisnis, jangan pernah takut memulai. Karena berani memulai itu adalah awal untuk kita mencapai milestone and achievement di kemudian hari,” papar Linda.
Linda menilai, tak sedikit kalangan perempuan yang menilai diri sendiri tidak mampu. Padahal, menurutnya, perempuan punya kapasitas mumpuni sebab punya kesempatan yang sama.
“Jika perempuan bergerak sendiri maka dampaknya kecil. Sebaliknya, akan berdampak besar jika bergerak bersama. Indonesia ke depan punya ekonomi besar. Ini adalah peluang besar. Jadi, keep the spirit! Berusaha maksimal untuk gapai impian,” katanya.
Sebagai informasi, sebelumnya Buttonscarves bersama Modinity Group turut menyalurkan amanah donasi melalui Dompet Dhuafa atas bentuk kepeduliannya terhadap Gaza di Palestina.
Seluruh hasil penjualan tiket Kajian Akbar: Doa Untuk Palestina didonasikan melalui Dompet Dhuafa.
Tidak berhenti di situ, ajakan kebaikan jenama fesyen yang tergabung dalam Modinity Group turut mengamanahkan bantuan untuk Palesina via Dompet Dhuafa.
Untuk memberikan ruang apresiasi terhadap bentuk ekspresi kepedulian terhadap kemanusiaan yang ditunjukkan masyarakat Indonesia, khususnya Buttorscarves yang begitu beragam, Dompet Dhuafa bersama STIM Budi Bakti memberikan sebuah penghargaan kepada para pegiat kemanusiaan, salah satunya Linda Anggrea.
Baca juga: Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina