Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Kompas.com - 18/05/2024, 11:52 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Chief Executive Officer (CEO) Buttonscarves Linda Anggrea blak-blakan menceritakan latar belakang dirinya sebagai pelaku usaha kepada ratusan mahasiswa.

Hal tersebut dikatakan Linda saat menghadiri seminar bertajuk “Womenpreneur: Berdaya dan Berkarya” yang digelar Dompet Dhuafa di Aula Masjid Al Madinah, Kawasan Pemberdayaan Zona Madina, Parung, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024).

Diikuti ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Manajermen (STIM) Budi Bakti Bogor, Linda menceritakan lahir di sebuah pelosok desa di Provinsi Riau yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

“Saya anak desa yang lahir 33 tahun lalu di pelosok Riau. Pada 1991, listrik di desa kami pun hanya ada saat malam hari, nonton TV hanya hari Minggu. Dengan kondisi tersebut, saya ingin mengubah nasib,” ujar Linda dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/5/2024).

Kedua orangtuanya, kata Linda, juga tidak pernah merasakan duduk di bangku sekolah menengah atas. Namun bagi Linda, hal inilah yang menjadi pijakan motivasi Linda untuk menginspirasi dan bangkit.

Linda mengungkapkan bahwa dirinya ingin merasakan berbagai pengalaman dan peluang-peluang yang ada. Ia pun meminta izin kepada orangtua untuk bersekolah di ibu kota provinsi, kemudian SMA merantau di Jakarta.

Baca juga: Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Di Jakarta, Linda melanjutkan kuliah jurusan Manajemen Keuangan di Universitas Indonesia. Ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan belajar di kampus bergengsi itu.

“Saat di kelas saya selalu ingin duduk di kursi depan agar mudah menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari pengajar. Lulus berpredikat Cumlaude membuka peluang saya bekerja di Bank Indonesia (BI) dan CT Corp,” ungkapnya.

Bagi Linda, untuk mencapai kesuksesan tidak ada yang instan. Sebaliknya, diperlukan upaya untuk belajar disertai doa, usaha, dan konsistensi.

“Saya berprinsip, kita harus aware dengan sekitar untuk melihat setiap peluang. Kesempatan bisa datang dari mana saja. Hal-hal kecil pun bisa jadi peluang bisnis,” kata Linda.

Linda menceritakan, pengalaman menangkap peluang sudah dilakukannya sejak sekolah dasar.

Baca juga: Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Kala itu bulan Ramadhan, Linda melihat peluang adanya kebutuhan anak-anak sepermainannya, yaitu kembang api. Linda pun membeli kembang api dan menjualnya kembali.

Berkat hasil penjualan kembang api, ia dapat membeli baju lebaran atas usahanya sendiri.

Begitu pun awal mula dirinya mencetuskan bisnis Buttonscarves. Sebagai perempuan muslim, ia melihat kebutuhan muslimah terhadap kebutuhan sandang yang digunakan sehari-hari. Bahkan, menjadi fesyen.

“Bikin jenama fesyen berawal dari hal sederhana. Ingin punya usaha yang banyak impact untuk perempuan. Karena perempuan punya kesempatan yang sama untuk sama-sama berkontribusi dan berkarya. Ternyata Indonesia itu penduduk muslim terbesar di dunia. Dan bagi muslimah, hijab jadi salah satu item produk outfit sehari-hari,” tuturnya.

Bersama mitra kebaikan Buttonscarves, Dompet Dhuafa gelar Seminar Kewirausahaan Womanpreneur: Berkarya dan Berdaya di Aula Masjid Al Madinah, Kawasan Pemberdayaan Zona Madina, Parung, Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). Gelaran tersebut diikuti ratusan mahasiswa STIM Budi Bakti dan para pelaku UMKM  binaan Dompet Dhuafa.
DOK. Dompet Dhuafa Bersama mitra kebaikan Buttonscarves, Dompet Dhuafa gelar Seminar Kewirausahaan Womanpreneur: Berkarya dan Berdaya di Aula Masjid Al Madinah, Kawasan Pemberdayaan Zona Madina, Parung, Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). Gelaran tersebut diikuti ratusan mahasiswa STIM Budi Bakti dan para pelaku UMKM binaan Dompet Dhuafa.

Ia pun melihat adanya kesenjangan antara permintaan dan suplai. Hal ini menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis fesyen muslim.

“Saya berpesan, serap ilmu dari pengajar sebanyak-banyaknya untuk bekerja atau berwirausaha. Untuk bisa berprestasi, dibutuhkan jiwa yang kuat untuk berdiri di depan,” jelas Linda.

Dalam enam bulan pertama, segala aktivitas Buttonscarves dilakukannya sendiri. Demi membuat produk dan melayani penjualan, Linda mengorbankan waktu dan tenaganya pun membagi peran sebagai seorang ibu pada 2016.

Dari modal yang ia tabung saat bekerja, Buttonscarves lahir dari ruang kecil. Kini, gaungnya mendunia.

Buttonscarves hadir dalam ragam pameran fesyen di Jakarta, Dubai, New York, hingga Paris Fashion Week. Kini, Buttonscarves Store telah hadir di hampir seluruh Indonesia dan Malaysia.

Dalam perjalanan delapan tahun bisnisnya, ia turut berinovasi dengan membangun komunitas bernama The BS Lady.

Linda berupaya menanamkan nilai kebaikan yang hubungannya tercermin. Dari situ, mereka membuat gerakan-gerakan baru, kebaikan pun menyebar.

Baca juga: Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Bagi Linda, inovasi merupakan kunci untuk membuka berbagai kesempatan dan peluang yang akan datang. Menjadi berbeda adalah jalan yang ia pilih dalam Buttonscarves.

“80 persen tim Buttonscarves adalah perempuan. Kami juga bangun komunitas The BS Lady. Kami tawarkan bahwa BS bukan sekedar produk namun inovasi berbeda. Dan menjadi berbeda adalah pilihan. Ini sekaligus tantangan bagi saya, perempuan memimpin bisnis, jangan pernah takut memulai. Karena berani memulai itu adalah awal untuk kita mencapai milestone and achievement di kemudian hari,” papar Linda.

Linda menilai, tak sedikit kalangan perempuan yang menilai diri sendiri tidak mampu. Padahal, menurutnya, perempuan punya kapasitas mumpuni sebab punya kesempatan yang sama.

“Jika perempuan bergerak sendiri maka dampaknya kecil. Sebaliknya, akan berdampak besar jika bergerak bersama. Indonesia ke depan punya ekonomi besar. Ini adalah peluang besar. Jadi, keep the spirit! Berusaha maksimal untuk gapai impian,” katanya.

Peduli kemanusiaan

Sebagai informasi, sebelumnya Buttonscarves bersama Modinity Group turut menyalurkan amanah donasi melalui Dompet Dhuafa atas bentuk kepeduliannya terhadap Gaza di Palestina.

Seluruh hasil penjualan tiket Kajian Akbar: Doa Untuk Palestina didonasikan melalui Dompet Dhuafa.

Tidak berhenti di situ, ajakan kebaikan jenama fesyen yang tergabung dalam Modinity Group turut mengamanahkan bantuan untuk Palesina via Dompet Dhuafa.

Untuk memberikan ruang apresiasi terhadap bentuk ekspresi kepedulian terhadap kemanusiaan yang ditunjukkan masyarakat Indonesia, khususnya Buttorscarves yang begitu beragam, Dompet Dhuafa bersama STIM Budi Bakti memberikan sebuah penghargaan kepada para pegiat kemanusiaan, salah satunya Linda Anggrea.

Baca juga: Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Buttonscarves merupakan kolaborator kebaikan yang telah banyak mendedikasikan program-program kemanusiaan melalui Dompet Dhuafa.

Simbolis pemberian penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Pengurus Dompet Dhuafa Herdiansyah kepada Linda Anggrea.

Dalam kesempatan itu, Herdiansyah menyampaikan rasa syukur Dompet Dhuafa berteman baik dengan seorang Linda, Buttonscarves, yang kerap berderma memberi kepedulian dan kecintaan pada banyak orang.

“Hari ini belajar banyak dari Mbak Linda. Hal baik dan hebat supaya dapat menyerap pengalaman seperti Mbak Linda. Kami percaya gerakan-gerakan kecil dilakukan menerus akan sukses, walau tantangannya berat,” kata Herdiansyah.

Ia bercerita, pada 2009, Zona Madina mulai dibangun dari luas area 8,5 hektar (ha) yang terdiri dari rumah sakit, kawasan pemberdayaan kebun, masjid, dan kampus.

“Itu cita-cita bersama Klaster Madaya, Klas tercerahkan, mandiri dan berdaya,” ucap Herdiansyah.

Baca juga: Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Pada kesempatan sama, Sekretaris Pengurus Dompet Dhuafa, Etika Setiawanti Etika Setiawanti mengatakan, Dompet Dhuafa konsisten melibatkan perempuan.

Adapun Buttonscarves menjadi pelaku kolaborator kebaikan yang memberi semangat perempuan untuk berdampak besar bersama-sama.

“Setiap manusia punya kesempatan yang sama, terlebih juga perempuan. Bagi Dompet Dhuafa tentu sangat positif dan manfaat luasnya untuk Indonesia. Apresiasi Womenpreneur Award ini karena dedikasi beliau terhadap perempuan, usaha dan kontribusinya peduli kemanusiaan khususnya Palestina via Dompet Dhuafa,” kata Etika.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

Regional
'Longboat' Berpenumpang 11 Orang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara

"Longboat" Berpenumpang 11 Orang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com