Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Larangan "Study Tour", Begini Respons Sejumlah Kepala Sekolah di Kota Semarang

Kompas.com - 16/05/2024, 18:08 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Imbauan untuk tidak melakukan kegiatan study tour ditanggapi serius oleh sejumlah sekolah di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Kegiatan study tour menjadi perbincangan setelah terjadi kecelakaan maut rombongan siswa di Subang, Jawa Barat (Jabar) beberapa waktu lalu.

Kepala SDN Sendangmulyo 3 Semarang, Kuntari Endah Sarini setuju dengan pelarangan untuk melakukan study tour yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju Study Tour Ditiadakan

"Kalau menurut saya kalau anjuran dari pemerintah itu, memang tidak usah dilakukan kami mendukung," jelas Kuntari saat dihubungi kompas.com, Kamis (16/5/2024).

Dia menjelaskan, program study tour memang sudah banyak dilakukan di sejumlah sekolah, terutama sekolah menengah ke atas.

"Untuk kami di tingkat sekolah dasar. Kalau di tingkat sekolah dasar itu outing class," ujar dia.

Dia menjelaskan, untuk kegiatan outing class berbeda dengan study tour karena diadakan di dalam kota dan dapat membantu pembelajaran anak didik.

"Dengan catatan bahwa pembelajaran di luar kelas bisa menunjang kurikulum sehingga aplikasinya bisa di luar kelas," kata Kuntari.

Menurutnya, yang menjadi permasalahan program study tour karena dilaksanakan di luar kota yang dapat menimbulkan risiko saat perjalanan.

"Mungkin dalan study tour itu juga ada unsur refreshing juga," imbuhnya.

Hal yang sama dikatakan, Kepala SDN Dadapsari Semarang, Siti Lestari. Menurutnya, seorang guru tupoksinya mengajar dan mendidik.

"Setuju (pelarangan study tour) karena guru tupoksinya mengajar dan mendidik," jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, imbauan agar tidak melakukan study tour juga sudah disampaikan ke dewan guru.

"Karena imbauan juga baru diterima. Baru sampai guru," ujarnya.

Imbauan sudah disosialisasikan

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan, imbauan agar tidak melakukan study tour sudah dilakukan jauh-jauh hari.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com