Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Kompas.com - 10/05/2024, 09:18 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Khariq Anhar, mahasiswa semester akhir di Fakultas Pertanian Universitas Riau, dilaporkan oleh Rektor Universitas Riau, Sri Indarti, ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau.

Khariq dilaporkan usai mengkritik uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal. Namun, belakangan Sri mencabut laporannya.

Lalu, bagaimana awal mula kasus ini?

Awalnya, Khariq bersama mahasiswa Unri lainnya, mengkritik mahalnya UKT di kampus tersebut.

Baca juga: Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Khariq menjelaskan, pada 4 Maret 2024, melalui Aliansi Mahasiswa Penggugat (AMP), dia membuat undangan terbuka kepada Rektor Unri dan mahasiswa.

Baca juga: Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Namun, tidak ada perwakilan Unri yang hadir, termasuk rektor.

Baca juga: Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Pada momen itu, Khariq kemudian membuat video aksi meletakkan almamater.

"Setelah itu, kami diskusi dan kampanye tentang isu naiknya iuran tersebut. Kami juga membuat kampanye lewat video yang berisi konten almamater kampus yang diberi harga di depan Taman Srikandi," kata Khariq saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Rabu (8/5/2024).

Video yang dibuat tersebut viral di media sosial hingga dilihat Sri Indarti.

Sri kemudian melapor ke Ditreskrimsus Polda Riau pada 15 Maret 2024 karena merasa kritikan yang dibuat mahasiswanya menyinggung pribadinya.

Dalam video itu disebutkan bahwa Sri merupakan broker pendidikan di Unri.

Usai dilaporkan, Khariq dua kali dipanggil oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Riau, yaitu tanggal 25 April dan 29 April 2024.

Khariq dimintai keterangan sebagai saksi dan juga terlapor.

Dia mengaku kaget dilaporkan ke polisi oleh Sri. Laporan itu menurutnya merupakan bentuk pembungkaman berekspresi.

"Saya menganggap itu sebagai kurangnya koordinasi di perguruan tinggi dan juga pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi," ucap Khariq kepada Kompas.com melalui wawancara video, Kamis (9/5/2024) siang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gerindra, Ngesti Merapat ke PKB Ambil Formulir Pendaftaran Bupati

Usai Gerindra, Ngesti Merapat ke PKB Ambil Formulir Pendaftaran Bupati

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Pagi Ini, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Pagi Ini, Warga Diminta Waspada

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Gempa M 5,0 Guncang Mamberamo Tengah Papua

Gempa M 5,0 Guncang Mamberamo Tengah Papua

Regional
Geram, Warga Amankan 3 Remaja Bersenjata Tajam Saat Akan Tawuran di Sumbang Banyumas

Geram, Warga Amankan 3 Remaja Bersenjata Tajam Saat Akan Tawuran di Sumbang Banyumas

Regional
71 Kloter Haji Jateng-DIY Berangkat ke Tanah Suci, 8 Jemaah Lansia Risiko Tinggi Meninggal

71 Kloter Haji Jateng-DIY Berangkat ke Tanah Suci, 8 Jemaah Lansia Risiko Tinggi Meninggal

Regional
Saat Gibran Enggan Komentari Putusan MA Dinilai Muluskan Dinasti Politik Jokowi

Saat Gibran Enggan Komentari Putusan MA Dinilai Muluskan Dinasti Politik Jokowi

Regional
Digauli Bapak Angkat, Siswi SD di Grobogan Hamil 8 Bulan

Digauli Bapak Angkat, Siswi SD di Grobogan Hamil 8 Bulan

Regional
Soal Putusan MA dan Peluang Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Sandiaga

Soal Putusan MA dan Peluang Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Sandiaga

Regional
Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Regional
Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com