Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Kompas.com - 25/04/2024, 08:52 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Jembatan kayu yang menjadi akses masuk menuju Dermaga pertama di Pulau Sebatik, Nunukan, Kaltara yaitu Dermaga Sei Nyamuk menuju Pos Pantau TNI AL, ambruk akibat lapuk termakan usia.

Akibatnya, perputaran ekonomi masyarakat seperti tukang ojek yang antar jemput penumpang, serta para pedagang di sekitar dermaga berhenti total.

Baca juga: Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Selain itu, akses masuk menuju Pos Pantau TNI AL dari darat, juga ikut terpengaruh.

Padahal Pos tersebut, memiliki fungsi vital dalam menyekat masuknya barang larangan dan terbatas (Lartas), baik itu narkoba atau barang terlarang lainnya.

"Ini berkaitan dengan sejarah dermaga pertama di Pulau Sebatik, dan tentang pertahanan Negara. Menurut kami, sebaiknya ada pelestarian sejarah dengan membangun ulang jembatan dengan konstruksi beton agar lebih kokoh," ujar Anggota DPRD Nunukan, Andre Pratama, Rabu (24/4/2024).

Menurut Andre, sangat tidak bijak membiarkan runtuhnya jembatan yang merupakan akses darat menuju Dermaga Rakyat Sei Nyamuk.

Selain memiliki historis penting berkaitan dengan salah satu pulau yang berbatasan langsung dengan Malaysia, jembatan tersebut juga menjadi akses bagi para TNI AL untuk memastikan pengawasan dan penindakan atas ragam tindak pidana di batas territorial laut Pulau Sebatik.

"Menurut saya, kita bangun ulang dermaga, kita jadikan dermaga bongkar muat barang dari Malaysia. Dengan demikian, akan ada PAD disini, dengan tata kelola managemen yang baik. Kita serahkan ke UPT Perhubungan ataupun pengelola pelabuhan," kata Andre lagi.

Ia menambahkan, di samping Dermaga Sei Nyamuk, terdapat Pelabuhan Lintas Batas Negara (PLBN), yang bakal berfungsi untuk lalu lintas masuk orang dengan rute internasional.

Maka Dermaga Sei Nyamuk, akan memiliki peran sentral untuk mengakomodir bongkar muat barang, dengan mengenakan retribusi yang tentunya menjadi PAD Nunukan.

"Dengan eksisnya Dermaga Rakyat Sei Nyamuk, pelabuhan pelabuhan ‘tikus’ bisa diminimalisir, dan semua terpusat disini. Ada TNI, Polri, dan semua instansi yang berhubungan. PAD dapat, fungsi keamanan dan pertahanan juga berjalan beriringan," imbuhnya.

Andre mengakui, butuh biaya tidak sedikit untuk membangun jembatan dengan panjang sekitar 700an meter tersebut, apalagi dengan konstruksi beton.

Kendati demikian, Pemda Nunukan tidak perlu merasa berat dan berfokus pada APBD saja.

Andre menyebut, yang harus diingat, jembatan tersebut adalah salah satu akses ekonomi warga perbatasan RI – Malaysia, sekaligus memiliki fungsi tak kalah vital menyangkut pertahanan.

"Sehingga Pemda bisa bersama sama DPRD menghadap Pemerintah Pusat. Bisa minta bantuan ke BNPP, Kemendag, sampai Kemenhan. Kita sama sama paparkan urgensi jembatan Sei Nyamuk. Asal ada kemauan, saya yakin Pusat sudah tahu posisi Pulau Sebatik yang merupakan daerah perbatasan Negara," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com