Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Kompas.com - 24/04/2024, 19:00 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mengungkap dua solusi penting untuk mengatasi banjir yang kerap melanda Jawa Tengah.

Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldianta megatakan pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran Rp 1,5 miliar untuk memperkuat sejumlah tanggul jebol.

Selain itu sedimen yang menumpuk di sungai juga perlu dikeluarkan agar banjir tidak terjadi lagi. Di antaranya sungai Wulan, Juana, Jragung, Tuntang, Serang, dan Lusi.

"Problem-nya tadi harus mengeluarkan sendimen, memperkuat tanggul-tanggul," kata Harya usai FGD terkait solusi banjir Pantura Timur di kantor DPD RI Jateng, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Pasalnya banjir besar yang melanda Demak, Kudus, dan kawasan pantura timur pada Februari dan Maret lalu dipicu oleh tanggul jebol karena tak mampu menampung debit air.

Salah satu yang cukup parah, tanggul Sungai Wulan di Karanganyar, kabupaten Demak mengalami jebol hingga puluhan meter yang tersebar di beberapa titik.

"Itu kurang lebih sekitar (pembangunan tanggul) 100 meter ya, ini permanen di Norowito Demak saja, yang jebolan yang pertama bulan Februari, itu kan ada dua titik, nah itu di dua titik itu sekitar 100-150 meteran itu yang kita tangani," ujarnya.

Baca juga: Beras Mahal, Petani di Demak Pungut Gabah Busuk untuk Konsumsi


Baca juga: Update Banjir Demak: 4 Tanggul Jebol, 72 Desa Terdampak, dan Ribuan Orang Mengungsi

Persoalan sedimentasi di sungai

 

Untuk menambal dan membangun kembali tanggul yang lebih kuat di sungai itu, BBWS telah menyiapkan Rp 900 miliar. Targetnya Juli mendatang tanggul selesai digarap.

"Kalau untuk yang tahap awal ini untuk Wulan dengan Juwana dan di Kudus yang Kecingring itu totalnya kurang lebih Rp 1,5 triliun. Nah untuk keseluruhan Jratunseluna (Jragung, Tuntang, Serang, Lusi, dan Juana) ya estimasi kami sekitar Rp 6-8 triliun yang harus disiapkan untuk tadi," bebernya.

Kendati demikian, pihaknya masih memikirkan upaya mengatasi sedimen di sungai yang mayoritas terbuka.

"Konsekuensinya itu, karena apa? Kalau untuk sungai Wulan, wilayah Grobogan-Pati-Demak itu sungainya masih sistem terbuka semua, jadi kita benar-benar harus memanfaatkan ruang sungai untuk mengurangi debit banjir," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, kondisi sungai tersebut memiliki banyak sedimen yang mengurangi penompang sungainya.

"Mau nggak mau itu harus dikeluarkan. Jadi ya biaya pasti besar itu konsekuensi karena tadi yang tadinya sungai itu sebagai ruang air, sekarang sebagian besar sudah dipakai ruang sendimen. Jadi mau tidak mau memang harus ada effort yang cukup besar di situ," pungkasnya.

Baca juga: Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

Regional
Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Regional
Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Regional
Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com