Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Kompas.com - 23/04/2024, 21:49 WIB
Reza Rifaldi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Aksi arogan rombongan pengantar jenazah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), kembali terjadi. Peristiwa ini viral di media sosial.

Arogansi rombongan pengantar jenazah itu terjadi di kawasan Fly Over, Jalan A P Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, pada Selasa (23/4/2024) siang.

Dari video yang beredar di media sosial, terlihat puluhan orang yang menggunakan kendaraan roda dua berkerumun di tengah kawasan Fly Over sambil menggeber-geber kendaraannya.

Baca juga: Aksi Anarkistis Pengantar Jenazah di Makassar, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Mereka tampak berteriak hingga saling kejar dan membuat panik warga sekitar. Mereka juga membawa tongkat kayu yang dipasangi kain berwarna putih.

Keributan itu sempat terekam kamera amatir pengendara hingga menjadi viral. Keributan itu juga melibatkan antara rombongan pengantar jenazah dan pengendara yang merasa terganggu.

"Iring-iringan pengantar jenazah bentrok dengan warga dan pengguna jalan lain, ini baku pukul lagi," kata pria yang mengabadikan video keributan tersebut.

Kasat Lantas Polrestabes Makassar Kompol Mamat Rahmat mengatakan, keributan antara warga dan rombongan pengantar jenazah ditengarai kesalahpahaman.

"Pengantar jenazah yang melintas dihalangi pengendara yang dari arah barat. Pengantar jenazah tetap masuk (menerobos)," kata Mamat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa malam.

Saat itulah, beberapa orang dari rombongan pengantar jenazah naik pitam dan terlibat cekcok dengan pengguna jalan lain.

"Terjadi adu mulut, tapi cepat petugas yang ada di pos lantas melakukan tindakan melancarkan arus lalu lintas," bebernya.

Mamat mengungkapkan, pemicu keributan rombongan pengantar jenazah dan warga biasanya karena suara bising dari knalpot brong yang digeber.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya bakal melakukan razia knalpot brong sebelum rombongan pengantar jenazah berangkat dari rumah duka.

"Kita akan memastikan lokasi rumah duka, dibentuk tim dipimpin oleh Kapolsek untuk melakukan razia sebelum jenazah diberangkatkan," ungkap Mamat.

Baca juga: Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah di Makassar Aniaya Ojek Online

"Terhadap pengendara roda dua yang menggunakan knalpot brong kita disisihkan (dipisahkan), dan dilakukan tindakan penilangan," sambungnya.

Untuk diketahui, aksi anarkis rombongan atau iring-iringan pengantar jenazah bukan kali ini terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Belum lama ini mereka melakukan penganiayaan terhadap seorang pengemudi ojok online (Ojol) di bilangan Jalan A P Pettarani, Kota Makassar, Sulsel, pada Minggu (31/3/2024).

Aksi mereka pun sempat terekam kamera amatir warga hingga menjadi viral di media sosial. Mereka nampak mengerumuni seorang ojol sehingga membuatnya terjatuh ke trotoar jalan.

Selain itu, pada Senin (18/3/2024) seorang anggota Brigade Mobil (Brimob) Polda Sulsel yakni Bripda M Fathul Hidayat juga menjadi korban aksi brutal iring-iringan pengantar jenazah.

Anggota Polri itu dianiaya hingga babak belur oleh sekelompok pemuda yang tengah mengantar jenazah. Saat dianiaya Bripda M Fathul Hidayat hendak berangkat menjalankan tugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang Speed Boat dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu-sabu

Sakau, Penumpang Speed Boat dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu-sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com