Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Gigitan Anjing di Sikka Terus Bertambah, Kini Mencapai 917

Kompas.com - 22/04/2024, 16:39 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus gigitan anjing di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah selama 2024.

Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera menyebut, sejak Januari hingga pertengahan April 2024 ada 917 kasus gigitan anjing.

"Ada 917 kasus gigitan. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap 23 sampel otak anjing dinyatakan positif rabies. Empat korban gigitan meninggal dunia," ujar Adrianus di Kantor Bupati Sikka, Senin (22/4/2024).

Baca juga: Stok Vaksin Anti-Rabies di Sikka Kosong padahal Berstatus KLB

Adrianus mengatakan berbagai upaya seperti sosialisasi, imbauan, dan edukasi sudah dilakukan. Namun belum ada kesadaran dari pemilik anjing.

Oleh sebab itu, lanjutnya, pemerintah akan menerapkan pola eliminasi bagi hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan monyet yang masih berkeliaran.

"Langkah ini dilakukan agar dapat memutuskan mata rantai penyebaran virus rabies di Kabupaten Sikka," kata dia.

Adrianus juga berharap semua pihak, termasuk gereja, bersama pemerintah melakukan imbauan dan sosialisasi serta edukasi secara terus menerus terkait rabies.

Sekretaris Komite Anti Rabies Flores Lembata Asep Purnama berpandangan, pemilik HPR yang tidak bertanggung jawab menjadi penyebab utama penyebaran virus rabies di wilayah itu.

Baca juga: 4 Warga Sikka Meninggal karena Rabies, Anjing yang Tidak Divaksin Harus Dieliminasi

Misalnya, ungkap Asep, tidak memberikan vaksin rabies secara teratur, dan mengandangkan anjingnya.

"Anjing yang berkeliaran potensi tertular rabies dari anjing liar lainnya," ujar dia.

Asep berharap pemerintah dengan sumber dayanya mampu mengendalikan pemilik anjing yang tidak bertanggung jawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com