“Bukan begal. Ini kasus pembunuhan berencana yang sengaja diatur oleh menantunya untuk mengelabui pihak kepolisian. Ini hanya modus,” ujar dia.
"Keterangan awalnya empat orang pelaku dari keterangan Novi itu tidak benar. Hanya ini saja pelakunya Novi dan CM,” tegasnya.
Kombes Aris menambahkan, eksekutor pembunuhan ini dijanjikan uang oleh tersangka ND hingga Rp 15 juta. Namun, baru dibayar Rp 10,3 juta.
Baca juga: Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap
Ia menyebut kecurigaan polisi muncul karena keterangan ND berubah-ubah saat diminta keterangan.
"Karena keterangan ND (Novi) saat diperiksa berubah-ubah terus. Ketika diperiksa berubah, diperiksa lagi berubah, jadi jadi ini yang membuat curiga penyidik,” kata Kapolresta Kendari.
Selain itu terungkap bahwa pelaku CM membuang senjata tajam yang ia gunakan untuk membunuh Mirna ke rawa-rawa di dekat kejadian.
Tak hanya itu pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti lain berupa tali nilon yang berukuran besar dan beberapa pakaian yang digunakan oleh pelaku saat beraksi.
"Jadi barang bukti pisau dan tali nilon itu sudah disiapkan sebelumnya pelaku akan eksekusi korban M," ungkapnya.
"Jadi pisau itu untuk menusuk leher korban, sementara tali nilon digunakan pelaku lelaki MF alias CM untuk menjerat leher korban," tambah dia.
Baca juga: Kasus Kematian Mertua dengan Skenario Begal di Kendari, Diotaki Menantu Sendiri
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Kiki Andi Pati | Editor: Robertus Belarminus, Dita Angga Rusiana), TribunnewsSultra.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.