Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pisang Sumbang Inflasi di NTT, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 08/04/2024, 12:50 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komoditi pisang menjadi penyumbang inflasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir.

Informasi itu disampaikan Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT Agus Sistyo Widjajati kepada sejumlah wartawan di Kupang, Senin (8/4/2024).

Padahal, kata Agus, secara historis pisang bukan merupakan komoditas utama penyumbang inflasi di Provinsi NTT.

Baca juga: Angka IHK Capai 105,44, Semarang Jadi Kota dengan Inflasi Terendah Se-Jateng

"Kondisi ini diakibatkan oleh hama dan penyakit layu darah pisang yang terjadi di daratan Flores dan Sumba yang mengganggu produktivitas," ungkap Agus.

Agus mengatakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT mencatat, 70 persen petani pisang di wilayah Flores dan Sumba terdampak serangan tersebut.

Selanjutnya sinergi dan kolaborasi Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia akan tetap terus ditingkatkan dalam menjaga inflasi.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT bersama TPID NTT, dan perbankan melanjutkan menggelar pasar murah dengan QRIS di Soe, Kota Kupang, dan Maumere untuk mendukung ketahanan pangan serta kesehatan masyarakat.

Komoditas beras menjadi fokus utama, di samping minyak goreng, gula pasir, serta susu dan telur ayam ras sebagai sumber protein.

Baca juga: Bey Machmudin Lantik Sekda Jabar Baru, Singgung soal Sampah sampai Inflasi

Selain pelaksanaan pasar murah untuk pengendalian inflasi jangka pendek, Bank Indonesia juga mendorong pengendalian inflasi jangka panjang melalui Teknokreasi Competition.

Kompetisi ini bertujuan mendorong kaum milenial berpartisipasi dalam mengembangkan ide bisnis inovatif pada sektor yang menjadi sumber daya alam potensial di Provinsi NTT.

Dia menjelaskan, Provinsi NTT mengalami deflasi sebesar -0,14% (mtm) atau 1,92% (yoy) berdasarkan rilis Berita Resmi Statistik BPS Provinsi NTT Maret 2024.

Level inflasi ini terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1 persen.

Deflasi ini, lanjut Agus, disebabkan oleh penurunan harga sejumlah komoditas seperti ikan tembang, tomat, angkutan udara, daging babi, dan daging ayam ras.

Secara spasial, deflasi terdalam terjadi di Kabupaten TTS yang mencapai -1,47 persen (mtm), sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Waingapu sebesar 0,52 persen (mtm).

Meskipun mengalami deflasi, inflasi beras dan pisang patut mendapat perhatian khusus.

Beras tercatat memberikan andil inflasi sebesar 0,23 persen (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,16 persen (mtm).

Baca juga: Kendalikan Inflasi Ramadhan dan Dampak Banjir, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran Salurkan Bantuan 1.420 Ton Beras

Inflasi beras tercatat masih dialami seluruh Kota IHK di Provinsi NTT.

Kondisi ini sejalan dengan fenomena yang terjadi secara nasional sebagai dampak dari El Nino di mana pemenuhan kebutuhan beras dari NTT masih bergantung pada daerah sentra lainnya, seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Di daerah sentra tersebut beras masih tercatat inflasi dengan andil 0,85 persen dan 0,17 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com