Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Kompas.com - 29/03/2024, 12:46 WIB
Egadia Birru,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Di mata remaja, penyaliban Yesus membikin ngeri. Caci-maki hingga cambukan yang menimpa Anak Allah mengiris rasa kemanusiaan. Mereka, generasi yang tumbuh era 2010-an ke atas, tak membayangkan rasa sakit itu.

Pada Jumat (29/3/2024), di halaman Gereja St. Ignatius Magelang, Jawa Tengah, berlangsung drama jalan salib. Tajuknya “Kisah Sengsara Yesus”.

Para pemeran merupakan pelajar SMP Tarakanita Magelang.

Baca juga: Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Kisah 14 Perhentian Jalan Salib dipadatkan menjadi pentas berdurasi 45 menit. Beberapa umat Katolik meneteskan air mata, terutama saat adegan penyaliban Yesus di Bukit Golgota.

Carolina (9) bercerita dirinya seperti merasa hadir di Yerusalem, menyaksikan masa-masa terakhir Yesus. Ia bergidik ngeri ketika si Juru Selamat mendapat beragam penyiksaan.

“Pas (Yesus) disalib saya nangis. (Saya) takut banget,” ucap pelajar SD itu.

Drama Jalan Salib di Gereja St. Ignatius Magelang, Jumat (29/3/2024).KOMPAS.com/Egadia Birru Drama Jalan Salib di Gereja St. Ignatius Magelang, Jumat (29/3/2024).

Gabriel (14) mengaku bangga dapat memerankan sosok Yesus Kristus. Melalui peran ini, ia merefleksikan karya-karya Yesus sebelum berakhir di kayu salib.

“Saya terharu, ternyata perjalanan dari Yerusalem ke Golgota berat banget,” kata pelajar kelas IX SMP Tarakanita ini.

Baca juga: Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Ketua panitia Paskah 2024 paroki St. Ignatius Magelang, Angga Kristian menuturkan, sekitar 20 pelajar terlibat dalam produksi drama jalan salib. Latihan sudah dilakoni lebih kurang satu bulan.

Berbeda dengan pentas tahun lalu, drama kali ini tidak mengelilingi lingkungan gereja. Umat hanya berdiam diri di halaman. Sehingga, menurut Angga, mereka dapat lebih fokus untuk merenungi masa-masa terakhir Yesus.

“Semoga dengan visualisasi ini umat mensyukuri apa yang didapat,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com