"Sudah beberapa hari. Sampai saat ini saya belum mendapatkan," paparnya.
Meskipun ada, lanjutnya, gas melon yang tersedia di warung harganya naik menjadi Rp 27.000 per-tabung.
Baca juga: Jelang Lebaran, Penggunaan Elpiji di Yogyakarta Diprediksi Naik 4 Persen
"Padahal harga normalnya Rp 20.000-an," ujar Andika.
Untuk itu, dia berharap gas melon kembali ke harga normal dan tidak ada kelangkaan. Menurutnya, gas melon dapat membantu kebutuhan masyarakat yang kurang mampu.
"Penginnya gas tidak lagi langka. Kalau langka kan harganya pasti naik," imbuhnya.
Sementara itu, Hafidz warga Wates, Kecamatan Ngaliyan Semarang juga mengatakan hal yang sama.
"Sudah awal puasa susah dapat," ucap dia.
Hal yang sama juga dikatakan Saipul, pedagang gas melon di Gayamsari Semarang. Sampai saat ini dia belum mendapatkan kiriman elpiji.
"Padahal biasanya dua hari sekali," kata dia.
Kelangkaan gas melon membuatnya jadi sasaran amarah warga. Menurutnya, sudah banyak pembeli yang kecewa karena elpiji kosong.
"Mengeluh orang pada beli nggak ada gas. Dan permintaan banyak enggak ada stok sama sekali," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.