Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Boyolali Meninggal karena Leptospirosis

Kompas.com - 25/03/2024, 12:29 WIB
Labib Zamani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Seorang warga Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, berjenis kelamin laki-laki berinisial KS (57) meninggal dunia karena penyakit leptospirosis.

leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing, babi, dan sapi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti mengatakan, temuan kasus leptospirosis ini bermula saat KS yang sehari-hari bekerja sebagai petani mengalami sakit demam, diare dan sakit kepala pada 10 Maret 2024.

KS menjalani perawatan sendiri dengan cara membeli obat di apotek.

Baca juga: Musim Hujan: Waspada Leptospirosis, Demam Berdarah, hingga Mycoplasma Pneumoniae

"Kronologisnya itu mulai tanggal 10 Maret 2024 yang bersangkutan sudah mulai sakit demam, pusing, diare. Tapi beli obat sendiri di apotek," kata Puji dihubungi wartawan, Senin (25/3/2024).

Setelah membeli obat di apotek, KS kembali sehat. Kemudian pada 15 Maret 2024, kata Puji, KS kembali jatuh sakit. Seluruh badan KS sakit semua. KS kemudian mengkonsumsi obat sendiri.

"19 Maret atau sembilan hari dari gejala pertama itu baru dia periksa ke dokter dengan keluhan mual, muntah dan capek. Terus dibawa ke Puskesmas Gondangrejo, Karanganyar. Karena ruangannya penuh pulang dia (KS) tidak jadi dirawat," ungkap dia.

Keluarga KS kemudian mengundang dokter dari klinik untuk datang ke rumahnya. Pihak dokter klinik menyarankan KS dirujuk ke rumah sakit.

KS akhirnya dibawa ke rumah sakit di Solo untuk menjalani perawatan pada 20 Maret 2024. Kemudian pada 21 Maret KS dinyatakan meninggal dunia.

"Jadi tanggal 20 Maret masuk rumah sakit. Tanggal 21 Maret pasien henti jantung, henti napas jam 2 lebih 11 menit. Jadi kami mengetahuinya setelah ada pelaporan kematian itu dari puskemas," kata dia.

Baca juga: Warga Bondowoso Meninggal karena Leptospirosis, Dinkes Lakukan Penyelidikan

Menurut dia, KS dirujuk ke rumah sakit di Solo tanpa melalui puskesmas di Boyolali. Sehingga pihaknya baru mengetahui warganya terjangkit leptospirosis dari rumah sakit.

"Ini menurut hasilnya kalau yang dari kita terima, leptospirosis," ungkap dia.

Dikatakan Puji, kematian KS merupakan kasus kedua leptospirosis di wilayah Boyolali pada tahun 2024. Hanya saja untuk kasus pertama pasien kembali pulih atau sehat.

"(Leptospirosis) ini kasus kedua. Pertama sehat tidak apa-apa," kata Puji.

Berdasarkan data kasus liptospiroris di Boyolali pada tahun 2022 ditemukan ada 17 kasus dengan angka kematian tiga. Kemudian tahun 2023 ada 15 kasus dengan kematian empat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com