Terakhir pada 22 Februari 2022, Bledug Cangkring juga memuntahkan lumpur setinggi satu meter selama 1,5 jam hingga membanjiri area persawahan seluas satu hektar.
"Namun, momentum saat itu tidak ada gempa yang mengguncang Indonesia. Entah fenomena alam apa, kami tidak paham," sambung Eko.
Baca juga: Semburan Air Panas di Bawean, Pakar ITS: Keluar dari Batuan Retak akibat Gempa
Sebagai catatan, Bledug Cangkring adalah destinasi wisata alam serupa obyek wisata Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Grobogan.
Lokasi keduanya berjarak sekitar dua kilometer. Fenomena letupan-letupan lumpur berselimut asap putih dari dalam tanah di hamparan luas itu juga mirip dengan obyek wisata "Oro Oro Kesongo" Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
Mitologi masyarakat setempat menyebutkan jika fenomena ketiganya saling berkaitan dengan legenda Jaka Linglung.
Sementara merujuk penelitian, ketiga lokasi tersebut merupakan situs gejala geologi berupa gunung lumpur (mud volcano).
Baca juga: Pasien RS Unair Dikembalikan ke Ruangan Usai Dipindahkan ke Tempat Parkir karena Gempa Tuban
Ahli Geologi, Handoko Teguh Wibowo, menyampaikan, keberadaan gunung lumpur di Bledug Kuwu, Bledug Cangkring dan Oro Oro Kesongo mengindikasikan jika di lokasi tersebut bersemayam minyak dan gas. Lokasi gunung lumpur jamak ditemui di Kabupaten Grobogan, Blora, Rembang dan beberapa kabupaten di Jatim (zona kendeng).
Sementara di Indonesia mud volcano eruption yang masih sering dijadikan bahan perbincangan berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur.
Meski demikian, Dosen Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhitama Surabaya ini menyebut, mud volcano di Grobogan dan Blora ini berbeda dengan di Sidoarjo.
Mud volcano di Sidoarjo bersuhu 100 derajat Celcius, sedangkan mud volcano di Kesongo mengikuti suhu kamar berkisar 30 derajat Celcius hingga 32 derajat Celcius.
"Fenomena semburan ibarat erupsi tapi lumpur. Mud volcano menjadi ciri minyak dan gas dan selalu berasosiasi dengan keberadaan migas baik di bawah atau di sekitarnya. Hal ini bisa kita lihat di sebelah barat Kesongo ada lapangan migas produktif, lapangan Gabus milik Pertamina," kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jatim ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.