Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Marbut Masjid Agung Al-Aaraf Rangkasbitung, Jadi Kuli Cuci Piring dan Tukang Parkir untuk Penuhi Kebutuhan

Kompas.com - 22/03/2024, 19:17 WIB
Acep Nazmudin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com- Tidak pernah terpikirkan oleh Taufik (49) menghabiskan masa tua menjadi seorang Marbut. Dulunya saat masih muda, Taufik pernah bercita-cita menjadi pengusaha, tapi nasib membawanya ke tempat lain.

Taufik menghabiskan waktu hampir 24 jam di Masjid Al-Aaraf Rangkasbitung. Hal tersebut sudah dia lakoni sejak tahun 1995.

"Awal jadi marbut dulu saat umur 20 tahunan, jadi sudah hampir 30 tahun mengabdi di Masjid ini," kata Taufik saat berbincang dengan Kompas.com, di Masjid Agung Al-Aaraf, Kamis (21/3/2024).

Baca juga: Jadi Marbut Diupah Rp 500 Ribu, Sophia Ikhlas demi Dekat dengan Tuhan

Dia bercerita, pertama kali jadi marbut karena diajak oleh seorang tetangga yang juga menjadi marbut di masjid ini. Saat itu Taufik tengah bekerja sebagai tukang sol sepatu keliling.

Taufik menyanggupi ajakan jadi marbut tersebut, alasannya karena juga memang ingin lebih mendekatkan diri ke Maha Pencipta.

Sebagai marbut, dia bertugas dalam hal mengurus masjid yakni merawat dan membersihkan masjid bersama dua marbut lainnya. Taufik juga sering tidur di Masjid Agung Al-Aaraf jika sedang tidak pulang ke rumah.

"Dulu pertama kali dibayar Rp 350.000 sebulan, sekarang Rp 750.000," kata dia.

Taufik (49) Marbut Masjid Agung Al-Aaraf Rangkasbitung saat membersihan teras masjid, Kamis (21/3/2024).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Taufik (49) Marbut Masjid Agung Al-Aaraf Rangkasbitung saat membersihan teras masjid, Kamis (21/3/2024).

Jadi buruh cuci piring dan tukang parkir untuk dapat uang tambahan

Taufik mengaku, gaji yang diterima sebagai marbut tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Taufik saat ini belum berkeluarga, namun menanggung biaya hidup orang tuanya.

Untuk mendapatkan uang tambahan, dia juga menyambi kerja lain dengan menjadi buruh cuci piring dan jadi tukang parkir kendaraan di Gedung DPRD Lebak.

"Setiap sore dan malam jadi buruh cuci piring di rumah makan padang, Alhamdulillah digaji Rp 350.000 sebulan," kata Taufik.

Baca juga: Kisah Marbut di Pekanbaru, Hidup dengan Gaji Kecil yang Telat Dibayar

Sementara Jadi tukang parkir, Taufik bisa mengantongi penghasilan sekitar 30.000 rupiah setiap malam.

Selain gaji sebagai marbut dan juga kerjaan sampingan, Taufik mentakan juga mendapatkan bantuan beras dari Masjid Agung Al-Aaraf.

Kendati pendapatan yang diterimanya tidak besar, namun Taufik mengaku bersyukur dengan hidupnya saat ini. Dia mengaku hidup cukup dengan keadaannya sekarang.

"Alhamdulillah kuncinya banyak-banyak bersyukur saja, selama ini belum pernah kekurangan," kata dia.

 

Pemkab Lebak rumuskan regulasi marbut masjid

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Lebak, Iyan Fitriana, mengklaim marbut yang bertugas di Masjid Agung Al-Aaraf Rangkasbitung menjadi kewenangan Pemkab Lebak.

Para Marbut di masjid ini, mendapat gaji bulanan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

"Untuk di Lebak baru fokus Marbut di Masjid Agung Al-Aaraf Rangkasbitung, mohon doanya marbut masjid di seluruh masjid bisa di Lebak bisa menerima (gaji) dari dari APBD," kata Iyan kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.

Baca juga: Kisah Wagino, dari Penjual Karcis Bioskop sampai Mengabdi Jadi Marbut Masjid

Iyan menambahkan, Kabupaten Lebak juga saat ini memiliki program insentif untuk guru magrib mengaji, Guru Madrasah Diniyah dan juga pimpinam pondok pesantren di seluruh Kabupaten Lebak.

Mereka yang menerima insentif sebagian besar juga berperan sebagai marbut.

Menurut Iyan, Pemerintah Kabupaten Lebak juga bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) terkait kesejahteraan marbut masjid.

Baca juga: Gerakan Cinta Marbut di Masjid At-Taqwa, Jaminan Hari Tua hingga Umroh

Saat ini, kata Iyan, memang belum ada peraturan daerah khusus yang mengatur terkait Marbut. Namun, dia mengklaim sedang dirumuskan.

"Regulasi mengatur marbut masjid belum ada sedang kami rumuskan dan tentu sedang kami simulasikan dengan estimasi anggaran dibutuhkan. Selain marbut masjid juga penghulu di tiap desa yang betugas memandikan jenazah," pungkas Iyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Sumbar dan Kota Padang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Sumbar dan Kota Padang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Regional
Pemprov Kalbar Larang Sekolah Gelar Acara Perpisahan Mewah, Apa Alasannya?

Pemprov Kalbar Larang Sekolah Gelar Acara Perpisahan Mewah, Apa Alasannya?

Regional
Pilkada Kota Magelang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Kota Magelang Dipastikan Tanpa Calon Independen

Regional
Hadiri Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya, Mbak Ita: Ini Bentuk Penghormatan terhadap Perjuangan Beliau

Hadiri Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya, Mbak Ita: Ini Bentuk Penghormatan terhadap Perjuangan Beliau

Kilas Daerah
Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Lava Mengalir ke Desa Amakaka

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Lava Mengalir ke Desa Amakaka

Regional
Anggota DPRD Lampung Meninggal Saat Ikut Acara Penanaman Pohon

Anggota DPRD Lampung Meninggal Saat Ikut Acara Penanaman Pohon

Regional
Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Regional
Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Regional
Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com