Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senangnya Jasa Laundry di Semarang, Omzet Meningkat karena Banjir

Kompas.com - 20/03/2024, 14:56 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Banjir tak selamanya berdampak negatif kepada warga, salah satunya adalah Nurul Huda (27), warga Gajah Raya Semarang, Jawa Tengah (Jateng). 

Nurul yang mempunyai usaha laundry itu malah ketiban rejeki usai banjir di Kota Semarang yang terjadi sejak Rabu (13/3/2024). 

Sejak banjir, warga yang menggunakan jasa laundry di tempatnya naik tiga kali lipat. Hal itu membuatnya mempunyai omzet lebih jelang Lebaran Idul Fitri. 

"Setelah banjir, intensitas orang yang laundry di tempat saya semakin meningkat," jelas Nurul di laundry miliknya, Rabu (20/3/2024). 

Baca juga: Saat Pengungsi Banjir Semarang Hanya Andalkan Mi Instan dan Telur untuk Survive

Tak main-main, dalam sehari saja ada 50 orang yang menggunakan jasa laundry miliknya. Padahal, di hari-hari biasa tak sebanyak itu. 

"Hari biasa paling 15 orang sehari," kata dia. 

Meski banyak warga yang menggunakan jasanya, Nurul tak mau memanfaatkan momentum tersebut untuk menaikan harga laundry miliknya. 

"Masih biasa per kilogram Rp 6.000 sampai Rp 10.000. Tergantung permintaan," paparnya. 

Baca juga: Jalan Kaligawe Semarang Sudah Kering, Arus Lalu Lintas Kembali Normal


Semua minta cepat

Suasana banjir dan pengungsian di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Selasa (19/3/2024).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Suasana banjir dan pengungsian di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Selasa (19/3/2024).

Hal yang sama juga dikatakan Wiji, pekerja laundry di Kelurahan Mlatiharjo Semarang Timur, Kota Semarang. 

Saat ini, mayoritas pakaian yang di-laundry di tempatnya merupakan pakaian yang sudah basah karena kebanjiran. 

"Baju-baju warga yang kebanjiran pada dibawa ke sini," kata dia. 

Saking banyaknya warga yang laundry di tempatnya, membuat Wiji sampai kewalahan karena banyak yang meminta pakainya cepat kering. 

"Semua minta cepat," keluh Wiji. 

Dalam sehari, pakaian yang laundry di tempatnya bervariatif mulai dari 20 kilogram sampai 25 kilogram. Jumlah tersebut naik dibandingkan hari biasa. 

"Kalau hari biasa paling 10 sampai 15 kilogram," paparnya. 

Baca juga: Jalan Pantura Demak-Kudus Lumpuh Total karena Banjir, Ini Jalur Alternatif yang Bisa Dilalui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com