Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Harimau yang Diduga Menerkam Warga di Lampung

Kompas.com - 19/03/2024, 16:54 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Harimau Sumatera yang menerkam tiga petani di Kabupaten Lampung Barat diduga telah menjelajahi wilayah konflik sejak tahun 2019.

Lokasi-lokasi konflik di tiga lokasi terakhir juga diduga masuk area jelajah harimau tersebut.

Kepala Bidang Teknis dan Konservasi (Kabidtek) Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Wawan, membenarkan harimau yang berinteraksi negatif dengan manusia itu telah menjelajahi wilayah itu sejak 2019.

Baca juga: Cerita Warga Lampung Gowes 7 Bulan, Sampai di Mekkah Sehari Sebelum Ramadhan

"Benar, cirinya sama dan identik dengan yang ada di database kami," kata Wawan saat dihubungi, Selasa (19/3/2024).

Tiga wilayah konflik itu adalah Pekon (desa) Bumi Hantatai (Kecamatan Bandar Negeri Suoh), Pekon Sumber Agung dan Pekon Ringinsari (Kecamatan Suoh).

Wawan mengatakan, bukti harimau itu adalah individu yang sama terekam dalam kamera jebak Balai TNBBS pada 8 Februari 2024 pukul 19.00 WIB.

Baca juga: Perang Sarung Pecah, Remaja di Lampung Tewas

Menurutnya, ciri khas loreng pada harimau yang terekam di Februari 2024 itu sama dengan yang terekam pada 22 September 2019 pukul 08.07 WIB lalu.

Perekaman pada September 2019 itu terjadi saat Balai TNBBS melakukan survei populasi jumlah harimau di taman nasional tersebut.

"Tahun 2022 juga terekam lagi, cirinya belangnya (loreng) sama. Jadi, ya memang area jelajah mereka," kata Wawan.

Menurut Wawan, hal ini termasuk normal karena area jelajah harimau bisa mencapai 100 kilometer persegi.

"Khususnya jantan. Mungkin harimau ini wilayah jelajahnya dari Kecamatan Ngambur sampai ke Kecamatan Suoh," tutur dia.

Dengan melihat hal tersebut, dapat dipastikan harimau itu adalah satwa populasi asli dari TNBBS dan bukan hasil pelepasliaran.

Wawan menambahkan, dari pendataan juga diketahui bahwa harimau itu berjenis kelamin jantan dan diperkirakan sudah berusia dewasa/lanjut.

"Harimau ini satwa asli yang penghuni kawasan TNBBS," kata dia.

Diketahui, konflik satwa liar ini telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 2 orang, yakni Sahri (28) warga Dusun Peninjauan, Pekon (desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.

Kemudian Gunarso (47) warga Pekon Sumber Agung.

Sedangkan korban lainnya yakni Samanan (41) warga Pekon Sukamarga mengalami luka parah di kepala akibat terkaman harimau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com