Di hari yang sama, Jumat, seorang anak berinisial FLK (13) tewas tersetrum di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo.
Seorang warga setempat, Fastabiqhul, mengungkapkan, korban dan sejumlah temannya awalnya bermain di jalan area persawahan yang tergenang banjir.
Fastabiqhul tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong.
"Ada anak-anak minta tolong, terus saya tolongin, ternyata ada anak kesetrum, terus langsung saya tolongin dengan bambu," tuturnya, Sabtu, dilansir dari Tribun Muria.
Tangan anak tersebut tampak menyentuh tiang lampu. Menggunakan bambu, Fastabiqhul coba melepaskan tangan anak itu dari tiang.
Upaya Fastabiqhul berhasil. Ia kemudian membawa dua korban tersengat listrik itu ke tempat kering.
"Setelah ditolong, kedua anak itu dalam kondisi lemas dan tidak sadarkan diri," jelasnya.
Baca juga: Satu Anak Tewas Tersetrum Saat Banjir Kudus
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mejobo AKP Rusmanto menyampaikan, seorang anak yang juga tersengat listrik berinisial R (13).
Kedua korban lantas dibawa ke puskesmas terdekat untuk dirawat. Akan tetapi, nyawa FLK tak tertolong, sedangkan R selamat.
"Saya mengimbau kepada masyarakat di Kecamatan Mejobo, khususnya dalam situasi banjir ini, agar tidak bermain-main dan selalu berhati-hati saat melintasi jalan. Karena genangan air di Mejobo masih cukup tinggi," paparnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus per Sabtu (16/3/2024), banjir Kudus ini melanda 29 desa di lima kecamatan.
Banjir merendam 10.860 rumah dan 3.869 hektar sawah.
Baca juga: Tanggul Sungai Wulan Jebol Lagi, Pantura Demak-Kudus Lumpuh Total
Sumber:
Kompas.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Robertus Belarminus)
Instagram BPBD Kudus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.