Saka Tunggal juga mengandung makna, sebagai tempat untuk meyakini bahwa Allah SWT itu Tunggal atau Esa.
Sedangkan dalam kaitannya dengan sejarah perjuangan, masjid itu juga sebagai simbol satu tekad untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia.
“Satu saka atau satu tiang penyangga ini melambangkan ke-Esaan Allah SWT," imbuh dia.
Sementara itu, Kades Pekuncen, Hasto Nugroho megatakan, masjid ini merupakan peninggalan purbakala yang harus dijaga kelestariannya.
Baca juga: Menilik Pemberdayaan Jemaah Masjid di Kebumen Saat Bulan Ramadhan
Menurutnya, guna mejaga peninggalan sejarah ini perlu adanya hubungan yang harmonis antara ulama dan umaro yang hingga saat ini masih terjaga kondusif.
"Masjid ini merupakan peninggalan yang harus kita jaga dan lestarikan," ungkap dia.
Sebagai tempat ibadah yang memiliki nilai sejarah, suasana Masjid saka tunggal ini masih tetap terjaga keasliannya, meskipun pernah direnovasi sekitar tahun 1922 dan ada beberapa bangunan tambahan untuk melengkapinya.
Namun, tidak merubah bentuk dan ukuran bangunan intinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.