Selain itu, 65 fasilitas pendidikan terdampak, empat tanggul sungai jebol dan lahan pertanian seluas 5.352,5 hektare terendam sehingga terancam gagal panen.
"667 jiwa mengungsi," kata Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih.
Dijelaskan Endang, banjir kali ini lebih besar jika dibanding dengan kejadian serupa di awal Februari lalu. Meluasnya banjir ditengarai karena wilayah hulu Sungai Lusi terus mengirim debit air, ditambah cuaca hujan dengan intensitas tinggi.
"Untuk kebutuhan logistik dan makanan bagi warga terdampak, Pemkab Grobogan bersama seluruh unsur forkopimda telah mendirikan dapur umum di 43 titik," terang Endang.
Baca juga: Hujan Berhari-hari, Grobogan Kembali Diterjang Banjir, 40 Desa Terdampak
Sekda Grobogan Anang Armunanto mengatakan, secara topografi wilayah Kabupaten Grobogan merupakan daerah dataran rendah berupa cekungan yang diapit oleh Pegunungan Kapur Utara (utara) dan Pegunungan Kendeng (selatan).
Kondisi itu juga diduga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Grobogan masih bertahan sejak dua hari sebelumnya.
"Banjir akibat kiriman air dari wilayah Timur atau hulu yang diguyur hujan lebat berhari-hari. Akibatnya pintu Bendungan Dumpil, Ngaringan dibuka hingga air Sungai Lusi meluap. Sesuai SOP juga, Bendungan Kecamatan Klambu juga sudah dibuka untuk mengatasi banjir. InshaAlloh jika cuaca baik, banjir segera surut," kata Anang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.