Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Jalan di Perbatasan RI-Timor Leste Senilai Rp 211,7 Miliar Terkendala Longsor

Kompas.com - 15/03/2024, 10:51 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proyek pembangunan jalan Nunpo-Inbate-Napan sepanjang perbatasan Indonesia dan Timor Leste terkendala tanah longsor. Proyek tersebut memiliki pagu anggaran Rp 211,7 miliar.

Proyek jalan sepanjang 25 kilometer yang berada di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), dikerjakan oleh PT Batara Jaya Lestari KSO.

Deputi proyek PT Batara Jaya, Aloysius Hengki Kurniawan, mengatakan, progres paket itu saat ini mencapai 70 persen.

Baca juga: Tanah Longsor dan Angin Kencang Terjang Sumbawa, Empat Rumah Terdampak

"Memang kendalanya di sini, banyak lokasi yang longsor dan ada kawasan hutan yang memang belum bisa 100 persen kita kerjakan. Itu kendalanya," kata Aloysius kepada Kompas.com, di Saenam, Kabupaten Timor Tengah Utara, Rabu (13/3/2024).

Meski ada kendala lanjut Hengki, tetapi progresnya tetap berjalan.

"Ada kesempatan agregrat maupun hotmix kita jalan terus," kata dia.

Hengki memerinci, ada sejumlah titik yang longsor yakni di area Manusasi dan belakang Gua Maria serta di Oelmuke.

Menurut Hengki, khusus di Oelmuke, longsoran terjadi saat Badai Seroja yang menerjang wilayah itu pada tahun 2021 lalu. Namun, longsor kembali terjadi lagi di titik yang sama.

Hengki menjelaskan, proyek jalan tersebut, mulai dikerjakan sejak September 2022 dan rencananya akan berakhir pada Agustus 2024.

Baca juga: Saat Hujan Deras Sebabkan Jalan Ambles dan Tanah Longsor di Ngaliyan Semarang...

Namun, dilihat dari progresnya dan beberapa kendala, pihaknya berencana mengusulkan untuk perpanjang pengerjaannya hingga Desember 2024.

Saat ini, kata dia, jenis pekerjaan yang sedang ditangani yakni galian dan timbunan, urukan pilihan, agregat b, agregat a, hingga hotmix.

"Kita berharap, proyek ini tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat TTU," kata Hengki.

Dengan demikin, kata Hengki, jalan Sabuk Merah sektor barat bisa tersambung dengan baik.

Dihubungi terpisah Kepala Satuan Kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Provinsi NTT, Fahrudin, mengatakan untuk kendala proyek itu sedang dibahas.

Baca juga: Tanah Longsor di Pemalang, Puluhan Rumah Warga Rusak

"Terkait longsor, sudah kita bahas untuk penanganannya," kata Fahrudin, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Jumat (15/3/2024) pagi.

Sedangkan untuk jalan yang kawasan hutan, pokoknya masih menunggu proses dari perhutani terkait izin Penetapan Area Kerja (PAK) yang masih berproses di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com