Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi 119 Rumah Kawasan Kumuh di Bangka Belitung Terhambat Anggaran

Kompas.com - 15/03/2024, 09:36 WIB
Heru Dahnur ,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Rencana relokasi sebanyak 119 rumah warga di sepanjang bantaran muara Sungai Kurau, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung terancam molor.

Pengadaan hunian baru yang ditargetkan rampung Agustus 2024 masih dibayangi kekurangan anggaran.

"Perlu adanya kolaborasi dan kita menyampaikan bahwa ada beberapa item dalam satu unit rumah itu butuh dukungan pihak ketiga atau pihak lain."

Demikian kata Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman seusai audiensi di kantor PT Timah, Pangkalpinang, Kamis (14/3/2024) kemarin.

Baca juga: Ratusan Hektar Wilayah Gunungkidul Masuk Kawasan Kumuh Sedang dan Ringan

Kedatangan rombongan Pemerintah Kabupaten ke kantor emiten tambang berkode TINS itu merupakan yang kedua kalinya.

Pemda berharap perusahaan "pelat merah" tersebut mau menggelontorkan sokongan dana tambahan.

"Dari anggaran yang disediakan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat itu sebesar Rp 70 juta untuk satu unit rumah, jadi masih ada kekurangan sekitar Rp 19 juta," ujar Algafry.

Kepala Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Timah Tbk Rahmat Taufik mengatakan, akan mengkaji dan mempelajari aspirasi yang disampaikan Pemerintah Daerah.

"Tadi sudah ada paparan dan terlihat sudah terencana dengan baik. Tentunya kita selaku BUMN terus berusaha mendukung apa yang dilakukan Pemerintah Daerah," ujar Taufik.

Baca juga: Kawasan Kumuh di Kota Semarang Masih 178,11 Hektare

Pemerintah Daerah, kata dia, saat ini tengah berproses dalam melakukan penataan perumahan kumuh dan permukiman kumuh terutama di Desau Kurau dan Kurau Barat, Kecamatan Koba.

Permukiman yang masuk kategori itu adalah rumah warga di pesisir yang menjadi bagian program Penataan Kawasan Kumuh.

Lokasi hunian baru masih berada di wilayah Kurau yang saat ini sudah dalam tahap pematangan lahan dan pembangunan talud.

Setelah rumah direlokasi, kawasan muara diharapkan menjadi lebih indah sekaligus asri dengan penghijauan tanaman yang akan menunjang pariwisata dan lingkungan sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com