Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Ramadhan, Festival Megengan Pentaskan Kisah Kerajaan Demak Melalui Tari

Kompas.com - 12/03/2024, 16:31 WIB
Nur Zaidi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

DEMAK, KOMPAS.com - Menyambut bulan Ramadhan 1445 Hijriah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah kembali menggelar Festival Megengan dan Kirab Budaya, Senin (11/3/2024) sore.

Megengan merupakan acara tahunan masyarakat Demak yang digelar sehari sebelum bulan puasa.

Tahun ini festival Megengan diisi pertunjukan beragam kesenian, mulai dari tari hingga penampilan barongan.

Baca juga: Mengenal Sate Keong, Kuliner Khas Megengan Demak Saat Ramadhan

Pementasan utama diisi teaterikal yang mengisahkan perjalanan kerajaan Demak. Dari awal berdiri hingga runtuhnya kerajaan.

Sebelumnya, para peserta mengikuti rangkaian kirab yang dimulai dari Jalan Sultan Fatah dan finish di panggung utama depan gedung pusat informasi wisata kawasan Alun - alun Demak.

Pada momentum itu, Bupati Demak Eisti'anah juga menabuh beduk sebagai penanda dimulainya bulan Ramadhan dan megengan.

Pantauan Kompas.com, ratusan masyarakat berjubel memadati Alun-alun Demak dari pukul 12.00 WIB - 17.30 WIB untuk turut memeriahkan megengan.

Bupati Demak Eisti'anah mengatakan, Megengan dilakukan dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kata dia, pada momentum ini juga dimeriahkan sejumlah pementasan yang menceritakan kerajaan Demak masa lalu.

"Kita memang mendekatkan kepada Allah SWT, tadi ada penampilan cerita - cerita dari masa berdirinya kerajaan Islam sampai sekarang," katanya usai menghadiri Megengan.

Menurutnya, kirab budaya tahun ini juga dimeriahkan oleh sejumlah seniman dari kabupaten atau kota sekitar.

"Selain itu ada budaya -budaya khas Demak, tadi ada beberapa penampilan dari kabupaten kota sekitar untuk meramaikan kirab budaya di kota wali," ungkapnya.

Eisti'anah berharap, dengan adanya event ini para generasi muda turut mengenal budaya dan kearifan lokal masyarakat Demak.

Baca juga: Peredaran Uang Palsu Diperkirakan Meningkat saat Ramadhan

"Para anak-anak ini mengenal budayanya," ujarnya.

Dia menambahkan, dalam acara Megengan terdapat kuliner yang menjadi ciri khas, yakni sate keong.

"Karena memang khasnya sate keong, mungkin masyarakat yang belum pernah datang ke megengan bisa menikmati kuliner yang ada di Kabupaten Demak," beber dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com