KOMPAS.com - Kecelakaan maut terjadi di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (8/3/2024) sekitar pukul 04.30 WIB.
Sebuah mobil berisi enam orang mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Seberang Ulu 1.
Peristiwa ini menewaskan dua orang.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang AKBP Emil Eka Putra mengatakan, mobil Toyota Avanza itu mulanya melaju dari arah Simpang Flyover Jakabaring menuju Simpang Naga Swidak.
Mobil bernomor polisi BG 1420 JR tersebut diduga dipacu dengan kecepatan tinggi.
Beberapa saat kemudian, pengemudi mobil diduga hilang kendali atas kendaraannya. Mobil lantas menghantam trotoar di sisi jalan.
Lalu, mobil berwarna perak tersebut menabrak tiang listrik. Laju mobil akhirnya terhenti setelah menubruk pohon.
Baca juga: Pengemudi Diduga Mengantuk, Avanza di Palembang Hantam Pohon, 2 Orang Tewas
Emil menduga kecelakaan ini terjadi karena pengemudi mengantuk. Ditambah lagi, mobil tersebut dipacu dalam kecepatan tinggi.
Insiden ini menewaskan dua orang, yaitu Andrian Agendi (19) dan Muhammad Atthalah (19).
"Sopir dan penumpang di sebelahnya tewas karena mengalami luka parah," ujarnya, Jumat.
Korban Atthalah sempat kritis. Ia meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Adapun empat penumpang lain masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang karena mengalami luka.
Baca juga: Tangisan Orangtua Korban Kecelakaan Maut di Palembang: Nak, Bangun, Ini Ibu
Kecelakaan di Palembang ini menimbulkan duka bagi keluarga Andrian Agendi dan Muhammad Atthalah.
Ayah Andrian, Hasta (43), menuturkan, kabar duka itu ia terima dari teman anaknya pada Jumat pagi.
"Dapat telepon, Pak, tadi, sekitar pukul 08.30, dari temannya, yang mengatakan Andrian meninggal dunia lantaran kecelakaan," ucapnya, dikutip dari Tribun Sumsel.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Banyumanik Semarang, Tiga Orang Tewas di Lokasi
Menurut Hasta, Andrian pamit dari rumah pada Kamis (7/3/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Pamit, Pak, kemarin sore. Awalnya Andrian, anak saya ini cerita dengan ibu sedang ribut dengan pacarnya," ungkapnya.
Andrian, kata Hasta, sempat meminta tolong ibunya untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.
"Minta bantu dengan ibunya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun ibunya pun tidak mau. Lalu, Andrian pun pergi bersama teman-temannya," tuturnya.
Hasta sempat melarang anaknya untuk pergi.
"Takut pak sedang anak masalah, takut kenapa-kenapa," jelasnya.
Sementara itu, ayah Athallah, Agung (49), sangat terpukul dengan kepergian putranya.
"Athallah ini anak saya kembar, anak saya pertama, kemarin meninggalkan rumah pamit usai maghrib hendak mengantar temannya," terangnya, dilansir dari Tribun Sumsel.
Baca juga: Kronologi Bus Harapan Jaya Terjun ke Sawah Usai Tabrak Innova di Kediri
Agung menjelaskan, dirinya mengetahui kabar tak membahagiakan itu pukul 06.00 WIB.
"Saya dikabari sekuriti Rumah Sakit Muhammadiyah, yang mengabarkan Athallah menjadi korban kecelakaan dan kritis sedang dirawat," jelasnya.
Ia dan keluarganya lantas menuju RS.
"Ternyata benar, ketika sesampai di rumah sakit, Athalah juga korban laka lantas itu yang terjadi di A Yani," terangnya.
Baca juga: Bus Harapan Jaya Bertabrakan dengan Innova dan Terperosok ke Sawah di Kediri, 12 Orang Luka
Sumber: Kompas.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul BREAKING NEWS: Korban Tewas Kecelakaan di Plaju Palembang Bertambah, Athallah Sempat Kritis di RS; Pamit Pergi Antar Teman Pulang, Atallah Ikut Jadi Korban Tewas Kecelakaan di Plaju Palembang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.