Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Tahun 1 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB, Pangdam Minta Semua Pihak Bersabar karena Tak Ingin Jatuh Korban

Kompas.com - 07/03/2024, 05:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Hadi berharap pendekatan gereja segera dilakukan agar Philip bebas dengan selamat.

"Mudah-mudahan dari situ mereka juga bisa melakukan tindakan-tindakan lapangan koordinasi. Saya kita di sana kita tidak menyebut penyandera ya, tapi dengan masyarakat yang ada di sana," ungkapnya.

Baca juga: Pangdam Sebut Pilot Susi Air yang Disandera KKB Telah Terima Obat-obatan

Pertemuan dengan Selandia Baru

Pertemuan Menko Polhukam tersebut dilakukan sehari setelah Perdana Menteri Selandia Baru Christoper Luxon bertemu secara bilateral dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Wellington, Selasa (27/2/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Wapres Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen membebaskan Philip.

"Ada juga disinggung sandera di Papua, saya sampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk membebaskan," kata dia.

Baca juga: Hadi Tjahjanto Bakal Temui 2 Tokoh Nduga, Bicara Pembebasan Pilot Susi Air

Selain itu, pihak Satgas Damai Cartenz juga bertemu dengan Atase Polisi pada Kedubes Selandia Baru di Jakarta Paul Laurence Borell di Posko Damai Cartenz, Timika, Selasa (27/2/2024).

Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan, proses pembebasan terus berjalan meski masih menemui kendala.

"Proses tersebut terkendala oleh berbagai faktor termasuk campur tangan pihak-pihak lain dan masalah adat," ungkap Faizal, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Satgas Cartenz Ungkap 2 Sosok yang Bersama Pilot Susi Air dalam Foto, Ada Adik Egianus Kogoya

Sedangkan Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengeklaim, pihak Selandia Baru menyebut masih percaya pada pemerintah Indonesia dalam menangani penyenderaan warga negaranya.

"Bahwa mereka (Selandia Baru) tetap sepakat, urusan itu urusan Philip adalah urusan Indonesia, mereka tidak mencampuri urusan dan tetap mengakui Papua bagian lengkap dari NKRI," tandasnya.

Aparat saat ini disebut tetap memonitor pergerakan kelompok Egianus Kogoya sebagai penyandera.

"Tentunya bukan tidak ada hasil, yaitu kita dapat lihat perkembangannya dari pikot sendiri yang dibawa kelompok Egianus Kogoya ini kan tetap termonitor aparat keamanan," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Dhias Suwandi), Antara


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com