Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kapolda NTT Johni Asadoma Nyatakan Siap Maju sebagai Calon Gubernur

Kompas.com - 05/03/2024, 15:25 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Inspektur Jenderal Polisi Purnawirawan Johni Asadoma, mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT), bersiap maju sebagai sebagai bakal calon gubernur NTT periode 2024-2029.

Niat mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulawesi Utara dan Wakapolda NTT itu setelah mendapat dukungan dari keluarga serta dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan akademisi di berbagai daerah di NTT.

“Saya sudah putuskan untuk calon gubernur NTT,” kata Johni kepada Kompas.com, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Selingkuh dengan Polwan, Kapolsek di NTT Ditangkap

Johni yang pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Mabes Polri mengaku sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik untuk memuluskan niatnya maju pada Pilkada NTT.

"Tentunya saya juga sudah membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik," kata mantan petinju nasional itu.

Baca juga: Tangani Kasus Anggota DPRD NTT yang Terlibat Narkoba, BNN Libatkan Jaksa dan Polisi

Komunikasi politik itu lebih intens dilakukan Johni setelah selesai pemilu beberapa waktu lalu.

Johni berharap, keinginannya maju sebagai calon Gubernur NTT bisa didukung oleh masyarakat NTT.

Johni memiliki pengalaman di Hubinter Polri selama bertahun-tahun, serta bertugas dan menjalani pendidikan di lebih dari 50 negara, sebelum ditunjuk sebagai Kapolda NTT.

Sebelum pensiun pada Februari 2024, Johni bertugas sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Misi Internasional (Misinter) Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri.

Dia bersyukur karena diberikan kekuatan oleh Tuhan untuk menjalani dan mengabdikan diri kepada bangsa dan negara di bidang penegakan hukum dengan baik.

“Saya bersyukur karena bisa menyelesaikan tugas negara dengan baik, sukses dalam kondisi sehat,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com