Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Makassar Ditemukan Tewas di Kamar Kos Mewah

Kompas.com - 27/02/2024, 14:16 WIB
Darsil Yahya M.,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Romi Hartono ditemukan tewas di sebuah kamar kos mewah di Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (27/2/2024).

Pantaun di lokasi, korban berada di salah satu kamar lantai 4.

Proses evakuasi terhadap korban sedikit mengalami kendala karena tangga kost yang sempit. 

Baca juga: Keluarga Santri yang Tewas Dianiaya Curhat dan Minta Bantuan Hotman Paris

Hal tersebut menyulitkan anggota Inafis dan Dokpol. Petugas kemudian memutuskan, jenazah korban dievakuasi ke lantai satu menggunakan lift.

Korban pertama kali ditemukan tak bernyawa oleh penjaga kost bernama Hernimus alis Soni (25) sekitar Pukul 08.00 Wita.

Saat itu, Soni hendak mengantarkan pakaian korban yang sehari sebelumnya dititip untuk dicuci.

"Karen kemarin dia (korban) titip pakaiannya mau cuci. Terus tadi pagi saya antar pakaiannya yang saya cuci kemarin," kata Soni kepada Kompas.com di lokasi.

Soni mengaku, sempat mengetuk pintu kamar korban yang tidak terkunci, namun setelah lama mengetuk dan memanggil, korban tidak menyahut.

"Pintunya terbuka sedikit, saya ketuk tidak menyahut jadi saya langsung masuk sudah ada tidur di lantai, itu saya tidak tahu kalau meninggal," tuturnya.

Soni mengatakan, korban merupakan penguni baru yang masuk pada Rabu (21/2/2024) lalu dan tinggal seorang diri.

"Dia (korban) sendiri, selama di sini dia kelihatan baik, sehat-sehat saya tidak tau ada sakit. Kemarin jam 10 pagi masih ngobrol sama saya di atas (lantai 4)," ujarnya.

Dia juga mengaku, sempat melihat ada busa yang keluar dari mulut korban dan tanggannya mengalami luka goresan.

"Pas angkat tadi ada luka di tangan tergores mungkin karena jatuh, baru kena di pintu atau lemari," bebernya.

Melihat ada yang aneh, Soni kemudian memanggil rekannya bernama Ria untuk ikut melihat dan memastikan kondisi korban, setelah di cek rekannya memastikan korban telah meninggal dunia.

"Pas tau dia meninggal saya panggil teman perempuan, mba Ria, untuk lihat karena ada orang yang cara tidurnya kayak gini. Habis itu baru turun tanya Bu RT, dan Bu RT yang hubungi polisi," ucapnya.

Sementara Kapolsek Makassar, Kompol Andi Aris mengatakan, dari pemeriksaan korban dan olah TKP, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Yang bersangkutan ini tidak ada tanda- tanda kekerasan. Kita sudah interogasi istri almarhum bahwa memang yang bersangkutan ada riwayat penyakit gula," ucapnya.

Aris mengungkapkan, korban tinggal di kos seorang diri karena sempat cekcok dengan istrinya dan meninggalkan rumah sudah seminggu yang lalu.

"Memang ada sempat permasalahan antara istrinya. Sehingga meninggalkan rumah untuk pergi ke home stay di Jalan Sungai Poso," tukasnya.

Baca juga: Penganiaya Anggota TNI hingga Tewas di Keerom Papua Terancam 12 Tahun Penjara

Dia mengatakan, keluarga korban menolak untuk otopsi karena korban memiliki riwayat penyakit gula.

"Ada penyakit gula yang sudah lama dia menderita. Sehingga dari pihak istri korban tidak merasa keberatan," tandas dia.

Dia menambahkan, saat ditemukan tak ada obat-obatan di dalam kamar korban. Namun ada sebotol minuman sirup dalam kamar korban.

"Tidak ada (obat-obatan), yang kita temukan itu hanya satu botol minuman markisa," tutur Aris.

Saat ini jenazah korban berada di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar guna pemeriksaan lebih lanjut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com