KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sumbawa terus bertambah.
Hingga saat ini tercacat 55 kasus DBD telah terjadi. Karena itu, masyarakat diminta tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Sarip Hidayat menjelaskan, peningkatan kasus DBD di kabupaten Sumbawa terjadi karena beberapa faktor.
Baca juga: Ada 4.637 Kasus DBD di Jabar Selama 2024, 36 Orang Meninggal
Di antaranya curah hujan yang cukup tinggi, padat pemukiman dan kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat.
Disebutkannya, pada awal tahun 2024 sudah terjadi 55 kasus DBD. Rinciannya, 21 kasus pada Januari dan 34 kasus pada Februari.
“Hingga saat ini sebanyak 55 kasus demam berdarah terjadi. Karena itu diperlukan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahayanya DBD terutama pada kawasan padat pemukiman dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat."
"Sebab dapat membantu mengurangi perkembangbiakan nyamuk terutama saat musim hujan seperti saat ini,” kata Sarip Senin (26/2/2024).
Menurutnya, kasus DBD tertinggi terjadi pada rentan waktu dari Desember sampai dengan Mei.
Kemudian angka tertinggi DBD terjadi pada kecamatan yang padat penduduk seperti Kecamatan Sumbawa terjadi 30 kasus DBD, Kecamatan Moyo Hilir 7 kasus, Kecamatan Labuhan Badas 6 kasus, Kecamatan Empang 4 kasus, Kecamatan Unter Iwes 3 kasus, Kecamatan Moyo Utara 2 kasus.
Baca juga: Ada 36 Kasus DBD di Kota Batu Selama Januari, 1 Balita Meninggal
Sementara itu Kecamatan Alas, Kecamatan Buer dan Kecamatan Lape masing-masing terjadi satu kasus DBD.
“Saat musim hujan seperti saat ini diperlukan adanya gerakan jumantik yakni juru pemantau jentik di masing-masing rumah dan selalu menjaga kesehatan dengan membersihan lingkungan,” tambahnya.
Ia menjelaskan terdapat dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini yaitu aedes aegypti dan aedes albopictus.
Nyamuk ini sering ditemukan baik di dalam maupun di sekitar permukiman.
“Banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala infeksi DBD. Ketika gejala benar-benar terjadi disalahartikan sebagai penyakit lain seperti flu. Biasanya gejala akan muncul mulai empat hingga 10 hari setelah digigit nyamuk."
"Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot, tulang atau sendi, mual dan muntah, sakit di belakang mata, kelenjar bengkak dan ruam,” jelasnya.