KOMPAS.com - Para guru di Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat menggelar aksi di Kantor Dinas Pendidikan dan juga di Kantor Pos wilayah tersebut.
Aksi itu dilakukan karena para guru tak pernah menerima jatah beras selama tahun 2023 hingga saat ini.
Aksi para guru dipimpin Ketua PGRI Teluk Bintuni, Simon Kambia. Turut pula Sekretaris PGRI Teluk Bintuni, Rasid Waretma dan Sekretaris Dinas Pendidikan Teluk Bintuni, Yohanes Asmorom.
Di Kantor Dinas Pendidikan, para guru diterima Sekretaris Dinas Pendidikan Yohanis Asmorom.
Baca juga: Pedagang Pasar Teriak Susah Dapat Beras Premium
Dalam penjelasannya kepada pengunjuk rasa, Yohanis menyebut bahwa terhambatnya penyaluran beras pada guru karena masalah di Kantor Pos.
Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak Dinas Pendidikan, para guru kemudian beramai-ramai menuju kantor Pos Cabang Bintuni di Kilometer 1 Bintuni.
Mereka berorasi dan mempertanyakan jatah beras yang belum tersalur selama 1 tahun.
"Beras kami dikemanakan," ujar salah seorang pengunjuk rasa.
"Kami berkumpul untuk menuntut hak jatah beras kami yang belum diterima selama berbulan-bulan atau 1 tahun. Kami belum terima sejak Januari sampai Desember 2023," kata koordinator aksi, Simon.
Simon Kambia selaku Ketua PGRI Kabupaten Teluk Bintuni mengatakan bahwa sudah dua kali pihak Dinas Pendidikan Bintuni melakukan pertemuan dengan pihak Kantor Pos tetapi jatah beras guru belum mereka terima.
"Sehingga pada hari ini kami sepakat untuk memalang kantor Pos Cabang Bintuni sampai hari Senin (26/2/2024)," jelasnya.
Baca juga: Hindari Ricuh Beras Murah, Pemkot Cirebon Berlakukan Antrean Kupon
Apabila pada hari Senin mereka belum bisa menjamin beras jatah untuk para guru maka para guru akan melakukan mogok mengajar sampai masalah beras jatah guru tersebut terjawab.
Ia menyebut, hal seperti ini sudah dilakukan berulang-ulang oleh pihak Kantor Pos Manokwari.
Bahkan sampai beras jatah itu hangus dan para guru tidak menerima jatah beras. Padahal gaji mereka sudah dipotong untuk beras jatah tersebut.
"Maka kami dari PGRI merasa prihatin terhadap masalah yang melanda para guru sehingga kami turun unjuk rasa pada hari ini untuk memperjuangkan beras jatah mereka. Kami berharap hal seperti ini tidak terulang lagi," ujar Simon dengan tegas.