Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Bulan Naik 6 Kali, Harga Beras di Kebumen Tembus Rp 16.000 per Kg

Kompas.com - 18/02/2024, 09:17 WIB
Bayu Apriliano,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Kenaikan harga beras di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, terus terjadi. Bahkan, kenaikan harga beras terjadi 6 kali dalam sebulan terakhir.

Kini, harga beras di Kebumen mencapai Rp 16.000 per kilogram dan belum ada tanda-tanda akan ada penuruan harga. Hal ini banyak dikeluhkan masyarakat.

Nurifah salah seorang pedagang beras di Pasar Tumenggungan, Kabupaten Kebumen, mengatakan, naiknya harga beras hingga enam kali dalam sebulan ini ditengarai akibat kurangnya pasokan dari beberapa daerah yang menjadi lumbung beras.

Kurangnya pasokan tersebut disebabkan banyak petani yang mengalami gagal panen.

"Sejak beberapa bulan yang lalu belum pernah turun sama sekali, satu bulan ini ya cukup lumayan, satu hari 200, beberapa hari satu kilogram naik lagi 200, ada sampai enam kali naiknya dua ratus dua ratus, dalam satu bulan ini," kata Nurifah, Minggu (18/2/2024).

Baca juga: Adu Banteng Pikap Vs Truk di Kebumen, 3 Orang Tewas

Untuk harga beras saat ini, yang paling murah di pasaran sudah menyentuh harga Rp 14.000 per kilogram. Sedangkan, beras dengan kualitas sedang saat ini dijual dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per kilogram.

Sedangkan untuk kualitas premium, sudah menyentuh harga Rp 16.500 hingga Rp 17.000 per kilogram.

"Sekarang harganya dari 14, 15, sama 16, yang paling murah 14, yang paling mahal ada yang 16,5 jenis menthik wangi, kalau yang murah jenis beras dari gudang ada yang premium dari Klaten, Solo, sama Ngawi, Kediri," lanjutnya.

Baca juga: Harga Beras Masih Tinggi, Diperkirakan Sampai Musim Panen Bulan Depan

Nurifah mengungkapkan, banyak masyarakat atau pembeli yang komplain akibat tingginya harga beras di pasaran. Pembeli selalu menanyakan kapan harga beras turun dan kembali normal.

"Iya pembeli pada minta turun. Banyak keluhan dari pembeli, kapan turunnya kok ini beras mahal sekali," ujarnya.

Senada dengan yang diungkapkan Suroso, pedagang beras lainnya di Pasar Tumenggungan. Menurut Suroso, mahalnya harga beras membuat banyak pembeli mengeluh.

Masyarakat dan pedagang berharap agar segera ada langkah dari pemerintah untuk menurunkan harga beras.

"Pasokan dari pemerintah itu kurang memenuhi kebutuhan, coba kalau pasokannya dari pemerintah itu dipercepat, mungkin ya harganya akan stabil dan menurun," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com