Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Caleg di Wonosobo Lapor Polisi, Mengaku Dipukul Ketua DPC Gerindra Wonosobo, Ini Kronologinya

Kompas.com - 17/02/2024, 15:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Muhammad Aqil Mubarok (22) mengaku dipukul oleh Ketua DPC Gerindra Wonosobo, Jawa Tengah yakni Sumardiyo pada Rabu (14/2/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Aqil adalah anak seorang calon legislatif Partai Gerindra bernama Miftah. Kabar pemukulan anak caleg DPRD Kabupaten Wonosobo itu sempat viral di grup Whatapp.

Korban ternyata dirawat di RSUD KRT Setjonegoro, Wonosobo selama dua hari akibat pemukulan tersebut.

Aqil bercerita pemukulan terjadi pada Rabu dini hari di wilayah Kecamatan Kaliwiro, Wonosobo. Hari itu ia dibuntuti oleh empat mobi sebelum akhirnya dihadang.

"Pas saya sudah muter dia langsung menghadang mobil saya, dia turun dari mobil dan langsung memukuli saya tanpa alasan apapun," ungkap dia, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Ketua KPPS di Wonosobo Meninggal Saat Siapkan TPS, KPU: Pemungutan Suara Tetap Dilakukan

Ia mengaku tak mengetahui alasan ia dipukuli lebih dari satu kali oleh pelaku.

"Saya tidak melakukan perlawanan, karena dia orang tua, saya menghormati, dan saya tidak membalas. Tapi memang sangat tidak dibenarkan kalau dia seorang ketua DPC juga anggota wakil DPRD Kabupaten Wonosobo melakukan hal seperti itu kepada saya anak kecil. Yang mungkin tidak pantas dilakukan oleh pejabat," jelasnya.

Akibat pemukulan itu, Aqil mengaku mengalami luka lebam di pipi sebelah kanan, leher, dan beberapa keluhan seperti pusing, mual, telinga berdenging, serta penglihatan kabur.

Atas tindakan fisik yang dialaminya, Aqil langsung dirawat di rumah sakit. Ia pun telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

"Saya ingin proses hukum tetap berjalan, biar hukum yang menyelesaikan. Saya dari keluarga menerima ini karena ini memang ujian," tandasnya.

Baca juga: Cerita Duka Ketua KPPS dan Anggota Linmas di Wonosobo Meninggal Jelang Pemilu 2024

Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Wonosobo Sumardiyo saat dikonfirmasi di kediamannya membantah tuduhan tersebut.

Ia mengatakan, kabar pemukulan Aqil oleh dirinya tidaklah benar. Ia menegaskan tidak pernah melakukan tindakan pemukulan apapun kepada Aqil.

"Katanya saya memukuli, berita itu sama sekali tidak benar, saya ngeplak juga engga, memukuli juga engga. Saksinya ada semua," tegasnya.

Namun ia membenarkan adanya pertemuan dengan Aqil pada dini hari iti. Menurutnya, ia menemui Aqil untuk mengklarifikasi informasi adanya dugaan intimidasi yang dilakukan Aqil pada PAC Gerindra.

Sumardiyo mengaku mendapat informasi adanya upaya untuk mengalihkan suara dari salah satu caleg kepada caleg lain yakni Miftah yang tak lain adalah orang tua Aqil.

Baca juga: Persiapkan Lokasi TPS, Ketua KPPS di Wonosobo Meninggal Dunia

"Saya menanyakan sama Aqilnya itu kenapa situ membawa preman datang ke PAC mengintimidasi, suruh mengalihkan suaranya Dwi (caleg) ke Miftah," jelasnya.

Menurut Sumardiyo, ia hanya berniat memegang tangan Aqil dan memintanya untuk turun dari mobil guna menanyakan perihal informasi yang didapatnya.

"Saya hanya megang tangannya, tapi dia berontak. Tapi saya belum sampai megang tangannya. Dan pada waktu itu Miftah datang menyuruh Aqil visum dan opname. Namun Aqilnya bilang saya ngga papa ko suruh opname visum gimana wong saya sehat biasa. Tapi dipaksa bapaknya opname visum," terangnya.

Meskipun buntut kejadian ini tersebut ia dilaporkan ke pihak kepolisian, Sumardiyo mengaku siap mengikuti proses hukum yang akan berjalan.

"Saya belum ada panggilan. Saya menunggu panggilan dari Polres. Setalah itu pasti saya akan melapor balik karena saya tidak melakukan itu, karena saya difitnah seperti itu saya akan melaporkan balik," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Mengaku Dipukul Ketua DPC Gerindra Wonosobo, Anak Caleg di Wonosobo Lapor ke Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Regional
[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

Regional
Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Regional
Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Regional
Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Regional
Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Regional
1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

Regional
Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Regional
Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Regional
3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Regional
Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Regional
Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Regional
Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Regional
Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Regional
Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com