Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Siswa SD di NTT yang Dianiaya 5 Temannya Diotopsi

Kompas.com - 09/02/2024, 10:22 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tim forensik dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang, mengotopsi jenazah JR (11), siswa salah saat Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

JR tewas diduga dianiaya oleh lima orang temannya.

Baca juga: Siswa SD di NTT Tewas Diduga Dianiaya 5 Temannya, Apa yang Terjadi?

"Otopsi dilakukan pada Rabu (7/2/2024) siang di Pemakaman Umum Usaepkolen Bisafe, Desa Tualene, Kecamatan Biboki Utara, TTU," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Jumat (9/2/2024).

Menurut Ariasandy, otopsi digelar untuk memperjelas penyebab kematian korban.

Otopsi itu dipimpin Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dr Edi Syahputra Hasibuan dan dibantu Briptu Dhian Nofitasary Umbunay serta Briptu Saint Valenthino Tefnai.

Baca juga: 1.360 Pengungsi Korban Erupsi Gunung Lewotobi NTT Kembali ke Rumah

Dalam proses otopsinya, tim medis memeriksa bagian tubuh korban dan mengambil beberapa sampel organ tubuh korban untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Menurutnya, hasil pemeriksaan diserahkan ke penyidik selaku pihak Polres TTU yang meminta dilakukan otopsi.

"Dengan otopsi tentu akan mempermudah polisi mendalami dan menyelidiki kasus ini," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, JR, siswa salah saat Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas diduga dianiaya lima orang temannya.

Lima orang siswa SD yang diduga menganiaya siswa berusia 11 tahun yakni berinisial ADM, MM, AJM, DNM dan HYN.

'Korban ini diduga dianiaya pada, 31 Januari 2024 lalu dan meninggal pada 5 Februari 2024. Mereka ini satu SD," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kapada Kompas.com, Kamis (8/2/2024) petang.

Ariasandy menyebut, belum diketahui penyebab korban dianiaya. Namun berdasarkan keterangan dari beberapa saksi yang diminta keterangan, korban dianiaya dengan cara dipukul dan dibanting di pematang sawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com