FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Ribuan pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai pulang ke rumah.
Posko Penanganan Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mencatat, hingga Rabu (7/2/2024) pukul 18.00 Wita, pengungsi yang pulang ke rumah sebanyak 1.360 orang.
Baca juga: Gunung Lewotobi Alami 23 Kali Gempa Guguran Selama 6 Jam
"Sampai dengan Rabu petang sudah 1.360 pengungsi yang pulang ke rumah," ujar Kepala Dinas Kominfo Flores Timur, Hironimus Lamawuran, kepada Kompas.com, Kamis (8/2/2024).
Hironimus menerangkan, ribuan pengungsi itu selama ini menetap di posko SDK Kemiri, SMPN 1 Wulanggitang, SDK Kelobong, Polsek Wulanggitang, dan beberapa desa di Kabupaten Sikka.
Dia membeberkan, berdasarkan data sementara, hingga Rabu petang, pengungsi yang masih bertahan di rumah warga dan kamp pengungsian sebanyak 4.164 jiwa.
Baca juga: 5.479 Warga Korban Erupsi Gunung Lewotobi di NTT Masih Mengungsi
Hingga saat ini, petugas lapangan terus melakukan pendataan para pengungsi.
"Pengungsi yang menetap di rumah warga di Desa Pululera, Nileknoheng, Hewa, dan Ojandetung sementara dalam proses pendataan," kata dia.
Hironimus mengimbau agar mereka yang sudah pulang tetap waspada. Warga diminta menjauhi jalur-jalur erupsi dan banjir lahar dingin.
Dia juga meminta pemerintah desa terdampak mengaktifkan pos kamling di desanya masing-masing sehingga mekanisme kewaspadaan dini berjalan.
"Kami imbau tetap tenang dan selalu mendengarkan arahan dan imbauan dari pemerintah," pinta dia.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro mengatakan, status Gunung Lewotobi Laki-laki masih level III atau Siaga.
Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 5 kilometer pada arah utara-timur laut dan 6 kilometer pada sektor timur laut.
Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Kemudian, mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
"Masyarakat yang terdampak hujan abu memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan," pintanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.