Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Rektor Mengaku Diminta Bikin Video Apresiasi Jokowi, Pengamat: Semua Instrumen Digunakan Penguasa

Kompas.com - 09/02/2024, 06:02 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak tiga rektor perguruan tinggi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengaku dihubungi polisi dan utusan istana untuk membuat video testimoni apresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mereka adalah Rektor Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang, Ferdinandus Hindarto, Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Kota Semarang, Mudzakir Ali dan Rektor Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, Gunarto. 

Baca juga: Setelah Rektor Unika, Giliran Rektor Unwahas Mengaku Diminta Buat Video Testimoni Positif untuk Jokowi

Ketiganya merupakan petinggi kampus yang mengaku sudah diminta membuat video testimoni. Namun, mereka mengaku menolak membuat video testimoni apresiasi kinerja Jokowi dengan alasan masing-masing.

Pengamatan politik Universitas Diponegoro (Undip) Wahid Abdulrahman merasa ada ancaman yang luar biasa yang dilakukan oleh penguasa saat ini jelang pemilu 2024.

"Karena ketika etika semua itu sudah dikesampingkan, maka peran perguruan tinggi itu penting," kata dia saat dihubungi, Kamis (8/2/2024).

Meski demikian, dia mengakui dalam 10 tahun terakhir kepemimpinan Presiden Jokowi telah memberikan banyak perubahan dan kemajuan bagi Indonesia.

"Tapi di saat yang sama, justru di akhir-akhir masa kepemimpinannya kita malah melihat kenegarawanan yang seharusnya dia tunjukkan itu semakin luntur," ujarnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan berjalanya proses politik saat ini merupakan sebuah ironi. Apalagi, lanjutnya, presiden menunjukkan keberpihakan.

"Ini kan sebuah ironi. Di saat yang sama kita semakin melihat bahwa kecendrungan keberpihakan kepada paslon 02, itu sangat jelas," paparnya.

Dia melihat, saat ini semua instrumen telah digunakan oleh penguasa. Salah satunya dengan menekan sivitas akademika yang kritis dengan situasi politik saat ini.

"Ini semua instrumen digunakan (penguasa)," ujar dia.

Baca juga: Rektor Unissula Semarang Diminta Tim Operasi agar Tak Kritik Jokowi

Menurutnya, pergerakan para sivitas akademik dari sejumlah kampus karena mempunyai tanggungjawab moral atas proses berbangsa dan bernegara. Terutama saat kondisi demokrasi sedang tidak baik-baik saja, maka lumrah kampus bergerak. 

"Termasuk proses politik dalam pemilu ini dimana ada tendensi kuat kemunduran yang mengabaikan tidak hanya aturan dan konstitusi tapi juga etika yang kemudian menjadi semacam dorongan," katanya. 

"Sivitas akademik merasa terpanggil untuk memberikan peringatan bahwa dalam proses demokrasi kita ini sedang tidak baik-baik saja," lanjutnya.

Penjelasan Polda Jateng

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu menegaskan posisi Polri tetap netral dalam melaksanakan tugas pengamanan Pemilu 2024.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Regional
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Regional
Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Regional
BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

Regional
Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Regional
Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Regional
Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut 'Jebakan Batman'

Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut "Jebakan Batman"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com