Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Panjang, 300 Hektar Sawah di Manggarai Barat Gagal Tanam

Kompas.com - 07/02/2024, 15:48 WIB
Nansianus Taris,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LABUAN BAJO KOMPAS.com - Kemarau panjang melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibatnya, banyak sawah milik para petani mengalami gagal tanam.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Manggarai Barat, Laurensius Halu, mengatakan, sesuai laporan dari Camat Boleng, ada 3 desa yang butuh intervensi segera akibat gagal tanam. Ketiga desa itu antara lain Golo Ketak, Mbuit, dan Golo Sepang.

Ia mengungkapkan, sawah di Kecamatan Boleng Desember 2023 hingga 5 Februari 2024 seluas 2.673,5 hektar, dengan rincian irigasi teknis 718 hektar, dan tadah hujan 1.855 hektar.

Baca juga: Saat Daerah Lain Hujan, Wilayah di NTT Ini Alami Kekeringan Ekstrem Selama 61 Hari

Menurut Indeks Pertanaman, tanam satu kali 1.188,5 hektar, tanam 2 kali 1.266 hektar, tanam 3 kali 119 hektar.

Realisasi tanam Oktober-Desember 2023 hingga Februari 2024 seluas 2.146,15 hektar atau 87,31 persen.

“Sisa yang belum di tanam aibat kekeringan di desa Golo Sepang seluas 311,85 hektar yang tersebar pada 23 kelompok dan 502 petani,” ujar Laurensius saat dihubungi, Rabu siang.

Ia menerangkan, untuk mengantisipasi dampak kekeringan di Kecamatan Boleng, pihaknya melakukan upaya jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk jangka pendek, yakni dengan mengerahkan mesin pompa air, mengalihkan para petani ke tanaman palawija dan holtikultura, memberi bantuan benih unggul, menggelar pasar murah dan melakukan koordinasi dengan BMKG.

Sedangkan langkah jangka panjang, yakni dengan menggunakan varietas genjah toleran terhadap kekeringan dan tahan terhadap hama penyakit, membangun embung, membangun lumbung pangan desa, membangun sumur bor solar cell dan gerakan tanam serentak.

Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengatakan, kasus kekeringan yang berkepanjangan ini memang yang terlapor hanya dari Camat Boleng. Namun, sesungguhnya, ini kondisi umum yang terjadi hampir di semua kecamatan di Manggarai Barat.

"Terkait laporan ini, Dinas Pertanian untuk segera melakukan kroscek di lapangan supaya mengetahui jumlah warga, baik yang gagal tanam maupun yang terancam gagal panen," tegasnya saat dikonfirmasi, Rabu siang.

Kroscek itu penting dilakukan agar bisa menentukan bentuk intervensi yang harus diambil pemerintah.

Baca juga: Raffi Ahmad Bangun Beach Club di Gunungkidul, Walhi Yogyakarta Sebut Dapat Perparah Kekeringan

Jika terjadi gagal tanam, dirinya menyarankan agar lahan tetap dimanfaatkan dengan mengganti jenis tanaman. Demikian jika terjadi gagal panen, maka pihak dinas harus mencari solusi yang cepat dan tepat.

Untuk penanganan jangka panjang, ia meminta dinas untuk merencanakan pembangunan embung di daerah-daerah yang terancam sehingga bisa dianggarkan dalam anggaran di tahun 2025.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Regional
Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Regional
Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Regional
Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Regional
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com