SOLO, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berkunjung ke Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng).
Kedatangan Cak Imim kali ini, menghadiri istiqosah kubro doa dan zikir untuk kemenangan dan perubahan Indonesia makmur untuk semua, di Gedung IPHI Nglorog, Pilangsari, Sragen pada Senin (5/2/2024).
Dihadapan para pendukung, Cak Imim menyingung soal dinamika politik Indonesia. Salah satunya terkait para akademisi dan guru besar di sejumlah kampus sudah mulai bersuara untuk demokrasi Indonesia menjelang pencobolosan.
Baca juga: Bupati Sidoarjo Dukung Prabowo-Gibran, Cak Imin: Dia Lagi Punya Masalah, Maklumin Aja
"Kampus-kampus mulai bergerak, minggu terakhir sudah lihat belum? Kampus-kampus mulai protes. Ternyata fakta menujukan gairah perubahan sudah menjelma ke perubahan. Gairah perubahan tak bisa dielakkan," kata Cak Imim, disambut riuh para pendukungnya.
Ketua Umum PKB ini juga mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir pemerintah sudah mengabaikan rakyat. Terutama, menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Saya berbulan-bulan ini mulai Aceh, Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Alhamdulillah merasakan hidup ini tidak baik-baik saja, betul?" jelasnya.
Sebab ia menyingung soal kemakmuran para petani, nelayan, masih banyak pengangguran hingga pengelolaan sumber daya alam hingga pembangunan yang tidak maksimal.
"Tapi, masyarkatnya tidak sejahtera. Ada yang salah dalam proses strategi pembangunan ini. Pembangunan ini benar telah dibiarkan," jelasnya.
"Kalau lima tahun bisa ditolerin mungkin proses tapi ini 10 tahun terjadi pembiaran tidak ada jalan lain, selain perubahan," tegasnya.
Dia pun berharap perubahan aspek pembangunan secara jangka panjang diberlakukan. Cak Imin menekankan pentingnya mengembalikan hakikat konstitusi.
"Kembali ke hakihat dasar konstitusi, cita-cita negeri ini. Yang disusun berdasarkan etika," tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah mengatakan bahwa pendukung di Sragen pantang menyerah.
"Kita akan membuktikan Kabupaten Sragen kita pantang menyerah, kita pantang untuk mundur. Sebagaimana kita punya tekat kuat menjaga ukhuwah islamiah ukhuwah muslimah untuk memenangkan Anies-Muhaimin," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.