Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Gencar Kunker di Jateng Jelang Pemilu, Pengamat Undip Nilai Daerah 3T Lebih Butuh Perhatian Presiden

Kompas.com - 01/02/2024, 12:58 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Belakangan Presiden Jokowi gencar melakukan kunjungan kerja di Jawa Tengah. Hal ini menuai kritik di banyak kalangan.

Terlebih usai pernyataannya bila presiden boleh berkampanye asal tidak memakai fasilitas negara.

Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) sekaligus Ketua Bawaslu Pertama, Nur Hidayat Sardini turut mempertanyakan niat kunjungan kerja Jokowi yang fokus berkeliling di Jawa.

Kendati menjadi kewenangan presiden untuk menentukan lokasi kunker, kini masih banyak daerah lainnya di daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T) yang butuh perhatian Jokowi secara langsung.

Baca juga: Gibran Digugat Wanprestasi oleh Almas Tsaqibbirru ke PN Kota Solo, Ini Penyebabnya

 

"Kalau di Jateng karakter pembangunan masih bisa dilakukan oleh kepala pemerintahan daerah, pejabat pemerintahan, menurut saya wajar bila ada pertanyaan masyarakat, kok segitu tinggi intens dan frekuensi kepala pemerintahan di level puncak di republik ini memperhatikan Jateng sebegitu seringnya, apakah pembangunan di Jawa memang ada masalah yang luar biasa krusial," tutur dosen FISIP Undip itu, Kamis (1/2/2024).

Tanpa mengesampingkan pertimbangan Jokowi, dia menilai tidak ada masalah serius yang memerlukan presiden untuk turun langsung di Jawa.

Paling tidak masalah kerusakan jalan dan penyaluran bansos dapat ditangani pemda.

"Bandingkan dengan misalnya Papua, di daerah 3T, itu kan sesungguhnya lebih urgent diperhatikan seorang kepala pemerintahan di level pusat. Nah, buat saya prioritas itu yang penting untuk dilakukan. Jawa ini kan masih bisa diselesaikan, paling-paling urusannya soal jalan seperti tempo hari kritik beliau saat kunker di Magelang ya," lanjut dia.

Sosok yang akrab disapa NHS itu menyoroti masalah di Papua baik vertikal maupun horizontal sejatinya patut menjadi prioritas presiden.

Baca juga: Sapa Pedagang di Pasar Kota Wonogiri, Presiden Jokowi Dapati Harga Beras Naik

 

"Mendingan arahkan perhatian itu ke daerah yang sangat mendesak untuk selalu diprioritaskan seperti di Papua, bahwa Papua masih punya masalah dalam relasi antar kelompok masyarakat secara horizontal. Nah, secara vertikal juga ada problem lain yang dianggap oleh para peneliti dan akademi itu belum selesai, soal ketidakadilan," beber dia.

 

NHS menyayangkan sikap Jokowi yang justru dinilai melakukan kampanye secara implisit dalam kunker di Jateng menjelang hari pencoblosan pemilu 2024.

Dia justru mempertanyakan apakah kunker Jokowi di Jateng memiliki tujuan lain.

Apalagi, beberapa waktu lalu kunjungan itu bertepatan dengan jadwal kampanye akbar paslon 03 Ganjar-Mahfud di Jateng.

"Kalau tingginya frekuensi itu menunjukkan intensi, sedangkan urgensitas bisa dikesampingkan, lalu apakah ini ada hubungannya dengan hal lain yang sedang disorot masyarakat bahwa dalam rangka untuk menyapu kedatangan paslon nomor urut 03 ketika kebetulan berkunjung ke Jateng juga dalam rangka kampanye," terang dia.

Baca juga: Dinilai Berkampanye Implisit, Pengamat Undip Minta Ketua Bawaslu Tegur Jokowi

Bila menolak disebut sebagai kampanye secara implisit, mestinya Jokowi tidak hanya melibatkan capres 02 Prabowo Subianto dalam sederet agenda kunkernya belakangan ini.

"Enggak salah kalau orang menerjemahkan itu punya motif untuk berkampanye juga secara implisit. Jangan-jangan ini memang ada kaitannya dengan proses elektoral yang sedang terjadi. Kebetulan ada paslon yang juga memiliki klaim basis dukungan yang juga kuat di Jateng dan sekarang berada pada proses intersepsi atas apa yang terjadi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Pria di Jambi Jadi Tersangka Usai Bunuh Begal, Bela Sang Adik yang Dipukuli, Kini Dibebaskan

Duduk Perkara Pria di Jambi Jadi Tersangka Usai Bunuh Begal, Bela Sang Adik yang Dipukuli, Kini Dibebaskan

Regional
758 Atlet Jateng dari 60 Cabor Bertanding di PON Aceh-Sumut, Targetkan Peringkat Tiga Besar

758 Atlet Jateng dari 60 Cabor Bertanding di PON Aceh-Sumut, Targetkan Peringkat Tiga Besar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
TNI AL dan Militer Singapura Gelar Latihan Sapu Ranjau Laut di Perairan Kepri

TNI AL dan Militer Singapura Gelar Latihan Sapu Ranjau Laut di Perairan Kepri

Regional
[POPULER REGIONAL] Mengungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana | Pembunuh Vina Buron sejak 2016

[POPULER REGIONAL] Mengungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana | Pembunuh Vina Buron sejak 2016

Regional
Tabrak Truk Parkir, Sopir dan Kernet Tewas di Tol Pejagan-Pemalang

Tabrak Truk Parkir, Sopir dan Kernet Tewas di Tol Pejagan-Pemalang

Regional
BEM UNS Minta UKT Golongan 9 Dihapus, Wakil Rektor: Itu Hanya untuk yang Mampu Saja

BEM UNS Minta UKT Golongan 9 Dihapus, Wakil Rektor: Itu Hanya untuk yang Mampu Saja

Regional
Cerita Sanadin Calon Haji Tertua di Sumbawa, Berangkat ke Tanah Suci di Umur 96 Tahun

Cerita Sanadin Calon Haji Tertua di Sumbawa, Berangkat ke Tanah Suci di Umur 96 Tahun

Regional
Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com