Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bantah Pengakuan Seleb TikTok Cogil soal Perlakuan Istimewa

Kompas.com - 30/01/2024, 23:26 WIB
Hadi Maulana,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Seleb TikTok Satria Mahatir alias Cogil kembali menjadi perbicangan khalayak ramai, menyusul pengakuannya di salah satu podcast yang diunggah di TikTok.

Dalam unggahan itu, diamengaku bahwa selama 13 hari di rumah tahanan (Rutan) Polresta Barelang, dirinya mendapatkan perlakuan istimewa dari aparat.

Sebelumnya Cogil diringkus Satreskrim Polresta Barelang atas laporan dugaan pengeroyokan terhadap anak anggota DPRD Kepulauan Riau berinisial RA (16).

Baca juga: Satria Mahathir Ditangkap Usai Aniaya Anak Anggota DPRD Kepri, Pelaku Minta Maaf

Akibat pengeroyokan tersebut, RA mengalami benjol di kepala, luka memar di sejumlah tubuhnya, dan giginya hampir patah.

Peristiwa tersebut terjadi di malam tahun baru di salah satu café yang ada di Kawasan Sekupang, Batam, Kepri.

Privilege berlaku soalnya,” ungkap Cogil dalam unggahan video tersebut.

Dibantah

Menanggapi hal ini, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Dwi Ramadhanto membantah pernyataan Satria Mahatir.

“Itu tidak benar, Satria dan teman-temannya kami berlakukan hal sama dengan tahanan lainnya,” kata Ramadhanto, Selasa (30/1/2024).

Satria juga membantah terhadap adanya intervensi seperti yang diceritakan Cogil dalam sebuah perbincangan pada podcast yang diunggah di TikTok.

“Itu juga tidak benar, tidak ada intervensi selama penangan kasus Satria Mahatir yang ditangani pihaknya,” ungkap Ramadhanto.

“Pembebasan Satria dari tahanan Polresta Barelang karena adanya kesepakatan damai antara keluarga korban dan para pelaku."

"Lagian yang namanya restorative justice itu perdamaian antara pelaku dan korban dengan syarat dan ketentuan yang diatur."

"Jika semua syarat dan ketentuan terpenuhi maka kami penyidik tidak bisa meneruskan kasusnya,” kata Ramadhanto.

“Dan jika korban tidak mencabut laporan, ya tentunya berkas kasus tersebut kami teruskan kepihak Kejaksaan,” tegas Ramadhanto.

Dalam video tersebut, Cogil menceritakan bahwa privilege tersebut didapatnya tidak terlepas dari sosok orangtua yang dulunya pernah mengabdi di kepolisiaa dengan pangkat terakhir Jenderal bintang dua.

Baca juga: Pengakuan Seleb Tiktok Jakarta yang Aniaya Anak Anggota DPRD di Batam: Teman Saya Senggolan

“Hal itu pengaruh, dimulai dari proses BAP sampai pencabutan berkas, itu semua, penyidik yang anggota memberlakukan kita semua dengan baik bahkan sangat baik,” ungkap Cogil.

Cogil juga mengaku selama di dalam sel dia juga dibelikan rokok.

Tidak itu saja, Cogil juga mengaku pencabutan berkas atau damai yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kepri tersebut merupakan tekanan yang dilakukan oleh pihaknya.

“Intervensikan di mana-mana ada, jadi secara gak langsung dia (Anggota DPRD Kepri) diteror,” ungkap Cogil.

Di dalam video tersebut, Cogil juga kembali menegaskan, selama ditahan di Polresta Barelang, dirinya tetap masuk ke dalam sel.

“Saya masuk dalam sel, tapi selnya ini dikhususnya memang untuk kami berempat yang dibersihkan dan dirapikan, karena kami berempatkan sepaket,” sebut Cogil.

“Bahkan kita juga tidak makan makanan penjara, jadi kita kadang di go-food-in sama polisi yang piket atau kadang ada yang jenguk, jadi stok makanan gak pernah habis di dalam sel,” sebut Cogil.

“Jadi selain yang tadi gue sebut, gue juga bisa keluar dari kamar sel, jadi gue bisa ke mana mana di sekitaran sel tersebut, gue punya akses bebas buat ke situ, tapi tergantung siapa yang lagi jaga,” ungkap Cogil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com