Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kelompok Disabilitas Lindungi Mata Air di Pegunungan Batulanteh Sumbawa

Kompas.com - 30/01/2024, 18:57 WIB
Susi Gustiana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baiq Hadijah (50), penyandang disabilitas daksa di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, resah dengan maraknya kerusakan lingkungan yang ada di kawasan penyangga mata air pegunungan Batulanteh.

Kini, wilayah itu sudah banyak ditanami tanaman semusim seperti jagung dan bawang merah.

Sementara itu jumlah pohon di kawasan konservasi dan perhutanan sosial itu terus berkurang setiap tahun.

Dengan langkah tertatih, ia menuruti bukit yang curam. Ia pantang menyerah untuk menanam pohon.

"Fisik saya tidak kuat. Tapi saya berusaha menuruti bukit terjal ini untuk menanam pohon," kisah Hadijah.

Baca juga: Siasat Pemprov Banten Atasi Polusi Udara, Penghijauan dan Denda Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi

Sebagai Ketua Forum Disabilitas Sarea, ia menginisiasi penanaman bibit sebanyak 1.500 pohon.

Menurutnya, langkah kecil itu sebagai upaya nyata menjaga kawasan penyangga mata air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batulanteh.

“Apa yang kami lakukan hari ini sebagai langkah kecil untuk menjaga kawasan mata air kami di DAS Batulanteh. Desa Batu Dulang ini sebagai salah satu kawasan strategis,” kata Hadijah, Selasa (30/1/2024).

Ia mencoba memotivasi warga di sekitar Pegunungan Batulanteh bahwa hambatan tidak jadi pantangan dalam pelestarian alam.

Desa Batu Dulang merupakan bagian dari desa-desa yang berada di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Batu Lanteh.

Luas KPH Batu Lanteh 32.776 hektar mencakup empat kecamatan, yakni Batulanteh, Moyo Hulu, Moyo Hilir dan Moyo Utara.

Luasan itu terbagi atas hutan lindung (14.303 hektar), hutan produksi (14.842) dan hutan produksi terbatas (3.631 hektar).

Baca juga: Janji Selesaikan Masalah Banjir, Bupati Banyuwangi Lakukan Penghijauan hingga Normalisasi Sungai

Di bawah Desa Batu Dulang terdapat Taman Wisata Alam (TWA) Semongkat yang menjadi sumber air bersih untuk daerah pusat pemerintahan Sumbawa.

Ia sadar dengan posisi strategis Desa Batu Dulang. Jika kondisi lingkungan Desa Batu Dulang rusak, sumber air bersih akan terganggu, demikian pula dengan iklim mikro.

"Lihat kemiringan bukit-bukit di sini, ini rawan longsor. Kalau habis pohon penyangga, mudah sekali jatuh," kata Hadijah menunjukkan bukit yang terlihat baru dibersihkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

80 Persen Listrik di Wilayah Jambi Mulai Menyala Kembali

80 Persen Listrik di Wilayah Jambi Mulai Menyala Kembali

Regional
112 Warga Cibadak Keracunan Makanan, Puluhan Masih Dirawat di RS

112 Warga Cibadak Keracunan Makanan, Puluhan Masih Dirawat di RS

Regional
Pemprov Jakarta Wacanakan Sekolah Swasta Gratis, Ini Daftar 2 Kota yang Telah Gratiskan Sekolah Swasta

Pemprov Jakarta Wacanakan Sekolah Swasta Gratis, Ini Daftar 2 Kota yang Telah Gratiskan Sekolah Swasta

Regional
Perekrut Pekerja Ilegal Asal Lembata Ditahan

Perekrut Pekerja Ilegal Asal Lembata Ditahan

Regional
Kisah Nenek 71 Tahun di Palembang Ditabrak Mobil hingga Patah Tulang, Diminta Pelaku Pulang Naik Becak

Kisah Nenek 71 Tahun di Palembang Ditabrak Mobil hingga Patah Tulang, Diminta Pelaku Pulang Naik Becak

Regional
Sukses Kelola Arsip Secara Profesional, Pemkot Semarang Raih 2 Penghargaan dari ANRI

Sukses Kelola Arsip Secara Profesional, Pemkot Semarang Raih 2 Penghargaan dari ANRI

Kilas Daerah
Arief Rohman Terima 2 Rekomendasi Parpol untuk Maju Pilkada Blora 2024

Arief Rohman Terima 2 Rekomendasi Parpol untuk Maju Pilkada Blora 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar, Warga 'Nyebrang' Pakai Getek

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar, Warga "Nyebrang" Pakai Getek

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 1 Km

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 1 Km

Regional
Mengenal Enbal, Panganan Tradisional Olahan 'Ubi Beracun' di Kepulauan Kei, Maluku

Mengenal Enbal, Panganan Tradisional Olahan "Ubi Beracun" di Kepulauan Kei, Maluku

Regional
Penjaga Sekolah Diduga Aniaya Bocah SD hingga Paru-paru Rusak, Ini Kronologinya

Penjaga Sekolah Diduga Aniaya Bocah SD hingga Paru-paru Rusak, Ini Kronologinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com